Tips Diet Ala Orang Jepang, Menjaga Kesehatan dan Berumur Panjang
- Menurut laporan Kementerian Kesehatan Jepang pada September 2022, tterdapat 90% penduduk Okinawa yang berusia seratus tahun atau lebih. Angka tersebut meningkat beberapa kali lipat dibandingkan dengan tahun 1960
Rumah & Keluarga
JAKARTA - Hidup selama lebih dari seratus tahun tampak seperti sesuatu yang keluar dari novel fiksi ilmiah—kecuali jika Anda tinggal di “blue zone/zona biru.” Berbeda dengan “The Twilight Zone,” zona biru adalah wilayah di dunia yang sebagian besar penduduknya adalah generasi berusia seratus tahun.
Lifeextension, penduduk di zona biru ini tidak hanya hidup lebih lama, namun generasi seratus tahun ini juga sering menikmati hidup sehat tanpa mengalami masalah kesehatan terkait usia.
Ada lima zona tersebut, dan salah satunya adalah Jepang. Okinawa, khususnya, memiliki angka harapan hidup yang tinggi.
- Rosé BLACKPINK Teken Kontrak dengan THE BLACK LABEL
- Segera RUPST, Inilah Rekam Jejak Pembagian Dividen Unilever (UNVR)
- Maxim Alokasi Saldo Perjalanan Gratis Rp3 Juta per Bulan untuk Tunanetra
Semakin banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa rahasia di balik umur panjang penduduk Okinawa mungkin terletak pada pola makan mereka. Meskipun masakan Jepang modern telah menjadi kebarat-baratan selama bertahun-tahun—dengan tambahan gula, produk susu, unggas, telur. Orang-orang di Okinawa dikenal lebih mengikuti pola makan tradisional Jepang.
Dilansir dari japannakama.co.uk, pola makan tradisional Jepang menunjukkan hubungan erat antara nutrisi dan alam. Ini adalah perjalanan gastronomi yang menghormati kelimpahan setiap musim, menggunakan bahan segar yang diproduksi secara lokal yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga mendukung umur panjang dan kesehatan yang optimal.
Masyarakat Jepang sangat memperhatikan penggunaan bahan segar yang sesuai dengan musim. Ini memastikan bahwa setiap hidangan menjadi kumpulan warna, rasa, dan tekstur yang beragam, serta mencerminkan ritme alam yang selalu berubah.
Orang Jepang telah menyempurnakan seni menyelaraskan makanan dengan perubahan musim, mulai dari bunga sakura yang lembut di musim semi hingga sayuran akar yang kuat di musim dingin.
Bahan favorit dalam masakan Jepang adalah rumput laut, sumber nutrisi. Rumput laut memiliki rasa umami yang khas dan kaya akan mineral, vitamin, dan antioksidan. Ia juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk peningkatan fungsi tiroid dan peningkatan kesehatan pencernaan.
Di samping itu, alih-alih menyajikan setiap bahan yang tercampur dalam satu piring besar, makanan ditampilkan dalam lauk pauk dan piring yang berwarna-warni dan dikontrol porsinya. Makanan bergizi dan disajikan dengan indah ini mendorong untuk bergantian mencicipi setiap hidangan, perlahan-lahan menikmati setiap warna, rasa, dan tekstur.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan setempat, pada September 2022, terdapat 90% penduduk yang berusia seratus tahun atau lebih. Angka tersebut meningkat beberapa kali lipat dibandingkan dengan tahun 1960.
Seorang ahli gizi Jepang, Asako Miyashita, telah melakukan penelitian selama 20 tahun terhadap orang-orang yang hidup panjang. Dia menyatakan, orang-orang yang hidup lama memiliki keyakinan bahwa makanan adalah obat, sehingga mereka sangat berhati-hati dalam menikmati makanan.
Pandangan serupa juga diungkapkan oleh pakar nutrisi dan kesehatan dari Amerika Serikat, Samantha Cassetty. Menurutnya, diet orang Jepang memainkan peran penting dalam memungkinkan seseorang hidup lebih lama dan mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Berikut ini kebiasaan diet sehat orang Jepang yang berdampak pada kesehatan dan umur panjang.
Tips Diet Ala Orang Jepang
Berikut tips diet ala orang Jepang untuk hidup lebih sehat dan berumur panjang:
Perbanyak Konsumsi Ikan
Menurut Samantha, memperbanyak konsumsi ikan merupakan salah satu aspek dari diet sehat orang Jepang. Rata-rata, orang Jepang mengonsumsi 3 ons makanan laut per hari atau sekitar 30 kg dalam setahun.
Ikan, kerang, dan makanan laut lainnya dikenal memiliki kandungan protein tinggi, rendah lemak jenuh, dan kaya akan omega-3. Karena itu, tidak mengherankan jika tingkat kasus penyakit jantung pada pria Jepang adalah yang terendah di dunia.
Samantha merekomendasikan untuk mengonsumsi ikan setidaknya dua kali seminggu. Ini tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
“Mengonsumsi makanan laut setidaknya dua kali seminggu tidak hanya terkait dengan kesehatan jantung yang lebih baik, tetapi juga kesehatan otak dan emosional yang lebih baik,” katanya.
Pastikan ikan diolah dengan baik, misalnya dengan cara dipanggang atau dibuat sup.
Minum Teh Hijau
Minum teh hijau telah menjadi kebiasaan umum di Jepang. Teh hijau merupakan minuman yang kaya akan antioksidan polifenol yang mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit kronis.
Di Jepang, kebanyakan orang minum teh hijau tanpa menambahkan gula. Kebiasaan ini dianggap baik untuk kesehatan, seperti meminimalisir penyakit diabetes melitus.
Mengkonsumsi Rumput Laut
Rumput laut adalah salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh orang Jepang. Makanan ini kaya akan mineral seperti yodium, zat besi, protein, dan omega-3.
Rumput laut juga mengandung serat. Diketahui, asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2.
Selain itu, rumput laut mengandung antioksidan yang memiliki sifat anti-peradangan, anti-penuaan, dan anti-kanker.
Menggunakan Mindset Hara Hachi Bu
Hara hachi bu adalah mindset yang sering dipraktikkan oleh masyarakat Jepang saat makan. Mereka berhenti makan ketika merasa sudah mencapai 80% kenyang. Dengan cara ini, mereka dapat menghindari perut kenyang berlebihan (penuh/begah) dan tetap nyaman untuk beraktivitas. Selain itu, mindset ini juga membuat masyarakat Jepang makan dengan penuh kesadaran atau sepenuh hati.
Dilansir dari japannakama.co.uk, hal ini tercermin di dunia Barat dengan gagasan makan dengan penuh kesadaran. Orang Jepang menghindari makan berlebihan dan mendorong perbaikan pencernaan dengan memperhatikan isyarat tubuh mereka untuk makan dan kapan mereka merasa kenyang.
Rutinitas ini melindungi terhadap efek berbahaya dari mengonsumsi terlalu banyak kalori dan membantu menjaga berat badan yang sehat. Menerapkan pola makan yang sadar akan meningkatkan rasa syukur dan kesadaran akan nutrisi yang diberikan oleh makanan dengan memungkinkan adanya hubungan yang lebih dekat dengan makanan yang dimakan.
Orang Jepang memprioritaskan menjaga keseimbangan antara bekerja dan bermain. Mereka sangat menjunjung tinggi kesenangan, menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai, dan melakukan hal-hal yang membuat mereka bahagia dan santai.
- Pasar Mobil Listrik Kian Ramai, Produsen Ini Siap Ramaikan GIIAS 2024
- Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa Dukung TPV Bukalapak (BUKA), Bagaimana Prospek Sahamnya?
- Mengukur Peluang Rebound Saham Big 4 Banks di Tengah Sinyal Oversold
Cara hidup yang menyeluruh ini menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan secara umum. Orang Jepang membangun keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat dengan menetapkan batasan dan mengalokasikan waktu untuk relaksasi dan memulihkan tenaga. Hal ini membatasi efek berbahaya dari stres berkepanjangan terhadap kesehatan mereka.
Itu dia kebiasaan diet masyarakat Jepang agar memiliki tubuh sehat dan umur panjang. Jadi, jika ingin sehat dan berumur panjang seperti masyarakat Jepang, mulai sekarang ubahlah pola hidup kalian. Seperti mengubah pola makan kalian menjadi lebih bergizi dan tidak berlebihan. Selamat mencoba!