Tips Investasi Properti yang Aman Untuk Pemula
- Investasi properti umumnya terdiri dari tanah dan/atau bangunan. Karena harga properti cenderung tinggi, penting untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih investasi ini. Lantas, bagaimana caranya melakukan investasi properti yang aman bagi pemula?
Properti
JAKARTA – Investasi adalah penanaman modal untuk jangka panjang dengan tujuan memperoleh aset atau membeli saham dan surat berharga lainnya untuk mendapatkan keuntungan.
Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, investasi properti adalah investasi jangka panjang yang sangat diminati dan sering memberikan keuntungan bagi pemiliknya, terutama dalam menghadapi masa pensiun.
Sebab, nilai investasi properti cenderung meningkat dari tahun ke tahun, yang dapat memberikan pendapatan pasif melalui penyewaan properti dan potensi keuntungan dari kenaikan nilai properti di masa mendatang.
- Saham SMRA Melonjak 15 Persen dalam Sebulan, Bagaimana Peluang Capital Gainnya?
- GTV GOTO Diprediksi Menyengat Kinerja Keuangan Semester I-2024
- ADRO Ungkap Perkembangan Laporan Keuangan Semester I-2024
Investasi properti umumnya terdiri dari tanah dan/atau bangunan. Karena harga properti cenderung tinggi, penting untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih investasi ini. Lantas, bagaimana caranya melakukan investasi properti yang aman bagi pemula?
Tips Investasi Properti yang Aman Untuk Pemula
Jika Anda berencana melakukan investasi di bidang properti, berikut beberapa cara berinvestasi bagi investor pemula, antara lain:
1. Pilih Lokasi Properti yang Strategis
Menentukan lokasi properti adalah faktor krusial sebelum membeli atau mulai berinvestasi. Lokasi mempengaruhi minat calon pengguna serta harga jual, beli, dan sewa properti.
Properti di lokasi strategis memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan properti di pinggiran kota. Pilihlah properti di lokasi yang strategis, mudah diakses, dan dekat dengan pusat keramaian.
2. Menyiapkan Dana
Selain menentukan lokasi, biaya juga merupakan faktor penting dalam menentukan investasi properti. Anda perlu menyiapkan dana untuk menanggung biaya pokok dan biaya lain yang menjadi kewajiban. Terkadang jumlah yang dikeluarkan cukup besar dan dapat mengejutkan investor pemula. Berikut beberapa biaya yang perlu dipersiapkan sebelum memulai investasi properti.
Berikut beberapa biaya yang perlu disiapkan sebelum berinvestasi di bidang properti:
- Biaya Tanda Jadi
- Uang Muka
- Angsuran
- Biaya asuransi
- Biaya notaris
- Pajak properti
3. Cek Harga Pasar Properti
Sebelum memutuskan membeli properti, penting untuk meneliti harga pasar. Ini bertujuan agar Anda mendapatkan harga terbaik yang sesuai dengan pasar properti di wilayah Anda.
Harga pasar properti biasanya bervariasi tergantung pada wilayah dan lokasi. Riset harga pasar properti dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform penyedia properti atau dengan bertanya langsung kepada agen properti setempat.
4. Pilih Developer Terpercaya
Jika Anda berencana membeli properti melalui developer atau pengembang, penting untuk cermat memilih developer yang terpercaya agar terhindar dari penipuan.
Lakukan riset mengenai reputasi dan kinerja developer di pasaran, baik secara online maupun langsung. Pastikan developer yang Anda pilih memiliki performa yang baik dan dapat dipercaya.
5. Fasilitas yang Memadai
Penting untuk mengetahui fasilitas apa saja yang disediakan pengembang, terlebih bagi pemula. Fasilitas yang memadai dapat meningkatkan nilai jual properti. Perhatikan ketersediaan fasilitas internal dan eksternal.
Fasilitas internal meliputi tempat ibadah, arena olahraga, area bermain, dan standar infrastruktur seperti gerbang perumahan. Sementara fasilitas eksternal mencakup pusat perkantoran, sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
6. Persetujuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Biasanya, orang-orang berusaha mendapatkan persetujuan KPR untuk meringankan pembayaran rumah. KPR juga memudahkan investor pemula dalam berinvestasi properti.
Memiliki persetujuan KPR membuat agen perumahan atau penjual yakin akan minat Anda dalam membeli rumah dan melakukan investasi properti. Selain itu, KPR juga membantu mencegah kegagalan transaksi jual beli rumah antara Anda dan agen perumahan.
7. Pilih Tenor Sesuai Kemampuan Keuangan
Saat mengajukan KPR, bank akan menawarkan beberapa pilihan tenor yang dapat Anda pilih sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Tenor yang ditawarkan biasanya berkisar antara 5 hingga 10 tahun. Pilihlah tenor yang sesuai dengan profil keuangan dan dana yang Anda miliki.
8. Surat Pembelian Tanah
Hal lain yang perlu diperhatikan saat berinvestasi properti adalah memastikan sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pengembang sah secara hukum. Sebagai investor pemula, Anda harus teliti dalam memilih unit perumahan untuk investasi properti.
Anda dapat menanyakan hal ini kepada notaris yang mengurus akta tanah. Surat-surat tersebut akan menentukan status tanah kavling Anda dan keseluruhan kavling perumahan.
9. Melihat Potensi dan Peluang Pengembangan Properti yang Dibeli
Nilai properti cenderung stabil dan bahkan meningkat seiring waktu, karena permintaan hunian selalu ada.
Properti yang dibeli harus memenuhi syarat sebagai instrumen investasi, yang berarti ketika membeli properti maka akan mendapatkan keuntungan, baik dari keuntungan atas modal yang didapat dengan menjual properti dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pada saat membelinya (capital gain) maupun keuntungan dari arus kas yang diperoleh dari adanya pendapatan pasif (cashflowv).
- Mengenal Cara Kerja Bitcoin, Pelopor Aset Kripto dengan Market Cap Terjumbo
- Termahal Sepanjang Sejarah, Harga Emas Tembus Rp1,4 juta-an
- Saham Properti Pesta Pora Satu Minggu Terakhir, Ada APLN hingga PANI
Pastikan properti Anda memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat dijual dengan mudah di harga yang lebih tinggi atau disewakan kepada yang membutuhkan. Dengan demikian, peluang properti tersebut menjadi instrumen investasi yang menguntungkan semakin besar.
Itulah beberapa tips investasi properti yang aman untuk pemula. Semoga membantu!