Ilustrasi pelaut.
Nasional

Tips Mencari Tempat Diklat Pelaut Terbaik ala Roy Sembel

  • Dalam sebuah siaran podcast di kanal Youtube kemaritiman milik PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) yakni LightHouse Seafarer Network, Komisaris Utama PT ETSI Hutama Maritim, Prof Roy Sembel memberikan tips untuk menemukan tempat diklat kepelautan terbaik.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Pelaut menjadi salah satu deretan profesi paling banyak dicari dan diminati oleh masyarakat pada saat ini. Fenomena itu dapat dilihat dari data pelaut Indonesia yang jumlahnya selalu mengalami pertumbuhan setiap tahun.

Menurut data Kementerian Perhubungan, Indonesia memiliki jumlah pelaut sebanyak 1,23 juta pada tahun 2021. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan jumlah pelaut Indonesia pada tahun 2020 yang berjumlah sebanyak 1,17 juta awak.

Tingginya minat masyarakat untuk menjadi pelaut berbanding lurus dengan banyaknya lembaga penyedia layanan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepelautan yang saat ini muncul. Bagi kamu yang ingin menjadi pelaut, menemukan tempat diklat terbaik tentunya menjadi kewajiban agar kandidat calon pelaut dapat mendapatkan kualitas pendidikan yang terbaik.

Dalam sebuah siaran podcast di kanal Youtube kemaritiman milik PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) yakni LightHouse Seafarer Network, Komisaris Utama PT ETSI Hutama Maritim, Prof Roy Sembel memberikan tips untuk menemukan tempat diklat kepelautan terbaik.

“Pertama lihat track record atau reputasi pada sumber-sumber yang terbuka. Misalnya melalui website diklat tersebut,” jelas Roy.

Tidak hanya melihat reputasi diklat saja. Para kandidat calon pelaut juga mesti mempertimbangkan berbagai fasilitas yang dimiliki dan disediakan oleh lembaga diklat tersebut sebelum menentukan pilihan tempat diklat yang hendak ditempuh.

“Fasilitas tersebut baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik,” tambah Roy.

Setelah mempertimbangkan reputasi dan fasilitas yang disediakan. Calon kandidat pelaut juga mesti melihat background atau latar belakang para tenaga pengajar yang berada dalam diklat tersebut.

Tempat diklat yang baik dan berkualitas mestinya memiliki tenaga pengajar yang memiliki dua latar belakang berbeda. Baik latar belakang sebagai praktisi, ataupun latar belakang sebagai akademisi. Latar belakang yang beragam akan menhadirkan sistem pendidikan yang juga lebih komprehensif.

“Pengajarnya harus kombinasi antara praktisi dan akademisi, jadi baik dari sisi konsep dan sisi praktis penggunaanya juga mengerti,” terang Roy.

Tips terakhir yang disampaikan Prof. Roy Sembel dalam siaran podcast tersebut adalah dengan mempertimbangkan network atau koneksinya terhadap industri riil pelayarannya yang dimiliki oleh lembaga diklat tersebut.

Diklat yang memiliki banyak koneksi kerja sama dengan berbagai perusahaan besar pada industri pelayaran tentunya dinilai lebih berpengalaman dibandingkan diklat yang memiliki sedikit koneksi dengan perusahaan-perusahaan tersebut.

Sebagai salah satu anak usaha HUMI, PT ETSI Hutama Maritim (ETSI) telah menghadirkan fasilitas layanan pelatihan dan kepelautan berintegritas bernama Humpuss Trilogi Maritime Training Center (HTMTC).

HTMTC menyediakan berbagai program pelatihan dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh para kandidat calon pelaut. Di antaranya seperti Basic Training for Oil and Chemical Tanker (BOCT), Advanced Liquified Gas Tanker (ALGT) dan Security Awareness for Training for All Seafarers (SAT).

Sepanjang tahun 2021, jumlah sertifikasi yang telah dikeluarkan HTMTC untuk mendukung peningkatan SDM kemaritiman adalah sebanyak 4.985. Angka itu melonjak dibandingkan dengan jumlah sertifikasi yang telah dikeluarkan HTMTC pada tahun 2020 sebanyak 2.396.