Tips Mengamankan THR Agar Awet
- Mendapatkan uang gaji dan tunjangan hari raya (THR) sekaligus seringkali membuat banyak orang menjadi kalap.
Gaya Hidup
Mendapatkan uang gaji dan tunjangan hari raya (THR) sekaligus seringkali membuat banyak orang menjadi kalap dengan menghabiskan uang tersebut dalam waktu yang singkat. Agar tidak terjadi penyesalan karena akan hal tersebut, Anda bisa ikuti tips berikut agar THR awet dan tidak hilang begitu saja.
1. Prioritaskan Kebutuhan
Ketika telah mendapatkan dana THR, maka hal utama yang harus Anda lakukan adalah mengamankan kebutuhan setelah Lebaran. Persiapkan pos pengeluaran seperti budget rutin mulai dari makan sehari-hari, uang transport, listrik, air, cicilan kredit, dan jangan lupa sisihkan untuk menabung. Jika hal tersebut sudah dilakukan, sisa alokasi dana kebutuhan bisa digunakan untuk kebutuhan Lebaran.
2. Menabung
Selain dengan menambah aset, menabung juga bisa dilakukan untuk menambah dana cadangan. Sebaiknya, sisihkan minimal 10% THR untuk ditabung atau investasi. Selain sebagai dana cadangan, hal ini dapat membantu mengontrol pengeluaran.
3. Buat Anggaran Lebaran
Dana THR memang diperlukan sebagai dana kebutuhan selama Lebaran, akan tetapi lebih baik diatur dengan baik dan dibuatkan estimasi kebutuhan. Salah satu pos keuangan yang menjadi prioritas adalah biaya keperluan mudik. Oleh karena itu, lebih baik budget mudik dikategorikan sebagai prioritas sebagai kebutuhan lebaran.
4. Disiplin pada Rencana
Pada masa hari raya, kebutuhan keluarga pasti akan meningkat. Oleh karena itu, disiplin pada rencana keuangan sangat diperlukan dengan baik. Utamakan pengeluaran pada hal-hal yang bersifat prioritas, dan jangan lupa mengamankan budget pasca lebaran lebih dulu.
5. Jangan Pamer
Seringkali momen bertemu keluarga di kampung dijadikan sebagai ajang pembuktian kemampuan finansial. Hal ini dibuktikan dengan umumnya budaya membeli baju baru hingga gadget baru. Oleh karena itu ketika berlebaran apalagi yang mudik ke kampung sebaiknya tidak perlu saling pamer dan sok-sokan banyak gaya, karena berimbas pada keuangan yang lebih boros.