Ilustrasi uang rupiah (Foto:EmAji/Pixabay)
Nasional

Tips Mengelola Keuangan Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi

  • Resesi ekonomi adalah kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang berlangsung dalam periode waktu yang stagnan dan lama, bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Resesi ekonomi adalah kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang berlangsung dalam periode waktu yang stagnan dan lama, bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Beberapa faktor penyebab resesi meliputi guncangan ekonomi yang mendadak, perubahan teknologi, inflasi tinggi, manajemen utang yang buruk, gelembung aset, serta deflasi yang signifikan.

Dalam menghadapi ancaman resesi dan krisis ekonomi, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi terutama dalam pengelolaan keuangan. Hal ini karena saat terjadi resesi atau krisis ekonomi, umumnya terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, risiko pemutusan hubungan kerja (PHK), serta peningkatan angka kemiskinan. Dampak ini tidak hanya dirasakan pemerintah, melainkan hingga masyarakat. 

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi agar tetap stabil meskipun dihadapkan pada risiko ekonomi yang mungkin terjadi.

Antisipasi Mengelola Keuangan Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi

Perempuan memegang jar berisi uang. (Freepik/drobotdean)

Berikut beberapa tips mengatur keuangan agar tetap aman dalam menghadapi resesi ekonomi:

1. Cari Alternatif Penghasilan

Anda bisa mencoba membangun bisnis atau usaha sebagai tambahan penghasilan, selain mengandalkan gaji bulanan dari pekerjaan utama. Untuk memulainya, Anda bisa dengan memanfaatkan hobi seperti editing video, melukis, menjadi reseller, atau menjual makanan ringan.

Jika ditekuni dan dilakukan secara konsisten, kesempatan akan semakin terbuka, dan jangan lupa untuk memperluas jaringan relasi guna menciptakan peluang yang lebih besar.

2. Tetap Lakukan Pengeluaran Namun Sewajarnya

Konsumsi masyarakat memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi. Namun, penting untuk selalu memprioritaskan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Pastikan untuk hanya membeli barang atau jasa yang benar-benar diperlukan, bukan hanya keinginan belaka.

Dengan mengelola pengeluaran dan pendapatan dengan baik, dapat menjaga kesehatan keuangan di tengah ketidakpastian situasi ekonomi.

3. Lakukan Penghematan dengan Evaluasi Pos Pengeluaran

Anda dapat melakukan penghematan dengan mengevaluasi pengeluaran bulanan. Sebagai langkah pencegahan, Anda bisa memprioritaskan ulang daftar belanja atau pos keuangan untuk pengeluaran sehari-hari.

Selain memenuhi kebutuhan pokok, penghematan dapat dialokasikan untuk kebutuhan tambahan seperti membatasi pembelian barang mewah, liburan luar negeri, atau hal-hal konsumtif lainnya.

4. Pastikan Pembayaran Cicilan atau Utang Lancar

Pastikan pembayaran cicilan atau hutang tetap lancar sebelum menghadapi kemungkinan krisis ekonomi. Hal ini penting untuk menjaga skor kredit tetap baik dan mempermudah akses pembiayaan dari bank di masa depan. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengalihkan alokasi dana dari pengeluaran tambahan guna menambah uang untuk melunasi utang atau cicilan.

5. Menunda Pengeluaran yang Tidak Perlu

Selama krisis, tindakan paling bijak dalam mengelola keuangan adalah menunda pengeluaran yang tidak perlu. Mengapa demikian? Karena dalam situasi krisis, ada kemungkinan arus kas masuk dapat terganggu. Bagi karyawan, ini bisa berarti potensi pemangkasan gaji, sementara bagi pengusaha, bisa mengalami penurunan omzet.

Ketika arus kas masuk berjalan lambat, penting untuk menyesuaikan arus keluar uang dengan kecepatan yang sesuai. Ini berarti perlu menyusun ulang skala prioritas pengeluaran dan menunda pengeluaran yang tidak esensial.

6. Pilih Investasi yang Stabil dan Berisiko Rendah

Penting untuk memilih instrumen investasi yang bijak, terutama dalam menghadapi kemungkinan krisis ekonomi. Hindari investasi yang berisiko tinggi agar tidak berdampak negatif pada keuangan Anda. Anda bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam reksadana, obligasi, atau deposito yang memiliki risiko rendah.

7. Disiplin Anggaran

Selama menghadapi masa krisis, penting untuk tidak hanya merancang ulang anggaran, tetapi juga menjalankannya dengan disiplin. Meskipun tidak mudah untuk mengikuti anggaran yang memuat pemangkasan pemasukan dan pengeluaran, kedisiplinan dalam menjalankan rencana anggaran tersebut merupakan kunci untuk menjaga kesehatan keuangan kita selama krisis.

8. Siapkan Dana Darurat

Persiapkan dana darurat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 3-6 bulan ke depan. Ini sangat penting karena dalam situasi resesi atau kemungkinan pemangkasan gaji atau PHK, dana darurat ini dapat menggantikan pendapatan yang berkurang.

Itu dia beberapa tips mengelola keuangan dalam rangka mengantisipasi resesi ekonomi. Semoga bermanfaat!