<p>Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). / Sumber: Id.pinterest.com</p>
Nasional

Tips Mengelola THR Agar Keuangan Tidak Boncos Usai Lebaran

  • Head of Research and Advisory Bank Commonwealth Thadly Chandra memberi rekomendasi alokasi THR 10-20-60-10

Nasional

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Tradisi embuat ketupat, mudik, dan membeli baju baru sudah pada perayaan Lebaran kerap menjadi persoalan finansial. Untuk itu, diperlukan perencanaan keuangan saat mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Nah, bagaimana cara mengelola THR dengan bijak supaya keuangan tetap sehat setelah Lebaran?

Head of Research and Advisory Bank Commonwealth Thadly Chandra memberi rekomendasi alokasi THR 10-20-60-10, yaitu 10% untuk membayar zakat, 20% untuk tabungan dan investasi, 40% hingga 60% untuk kebutuhan hari raya dan membayar utang atau cicilan, dan 10% untuk dana darurat. 

“Dengan pengelolaan yang baik, manfaat THR dapat dinikmati bukan hanya pada saat Lebaran, tetapi juga dalam jangka waktu yang panjang bahkan setelah selesai perayaan Lebaran,” kata Thadly melalui keterangan pers, Kamis, 13 April 2023.

Berikut tips untuk mengelola THR agar keuangan tidak boncos

1. Buat pos pengeluaran keperluan hari raya

Supaya THR tidak habis begitu saja, buatlah pos pengeluaran untuk keperluan hari raya seperti mudik, belanja kebutuhan pokok, dan memberi amplop untuk keluarga besar. Idealnya, alokasi untuk keperluan hari raya paling besar 60% dari THR. 

2. Alokasikan untuk zakat dan sedekah

Bagi pekerja yang beragama Islam, tunaikan kewajiban membayar zakat dan juga memberi sedekah untuk yang berhak menerimanya. Alokasinya 10% dari THR. 

3. Sisihkan sebagian THR untuk tabungan dan investasi

Sisihkan THR untuk tabungan dan investasi untuk kebutuhan masa depan, dengan alokasi 20% dari THR. Saat ini, sudah banyak instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat sesuai dengan profil risiko masing-masing.

4. Apabila memiliki utang, lunasi dengan THR

Supaya utang tidak menumpuk dan menambah beban finansial, utamakan THR untuk melunasi atau mencicil utang terlebih dahulu. 

5. Jangan lupakan dana darurat

Terakhir, sisihkan dana darurat dengan alokasi 10% dari THR. Berbeda dengan tabungan yang memiliki goal tertentu, dana darurat dapat disimpan untuk keadaan tak terduga seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau kehilangan pekerjaan.