<p>Pekerja menyelesaikan proses pembuatan produk olahan jahe di industri rumahan kawasan Bugel, Kota Tangerang, Banten, Jum&#8217;at, 2 Oktober 2020. Produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) olahan jahe yang dijadikan sirup, serbuk dan permen jahe ini mendapatkan berkah ditengah pandemi, produksi dan penjualan meningkat tajam. Produk berbahan jahe menjadi tren dikalangan warga ditengah wabah corona. Warga mencari sirup olahan jahe untuk menjaga stamina  dan imunitas tubuh disaat pandemi Covid-19. Produk olahan jahe ditempat ini dijual dari harga Rp3 ribu hingga Rp35 ribu per buah. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Gojek Bagi Tips Sukses Bagi UMKM Hadapi Pandemi

  • Head of Merchant Platform Business PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia), Novi Tandjung meyakini peluang bagi para pelaku usaha masih terbuka lebar. Pelaku UMKM bisa melihat celah yang ada, salah satunya perubahan pola belanja konsumen dari offline ke online.

Industri
Dewi Aminatuz Zuhriyah

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 memang memberikan pukulan besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Head of Merchant Platform Business PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia), Novi Tandjung meyakini peluang bagi para pelaku usaha masih terbuka lebar. Pelaku UMKM bisa melihat celah yang ada, salah satunya perubahan pola belanja konsumen dari offline ke online.

“Perpindahan (dari offline) ke online tentunya harus jadi suatu perhatian oleh pelaku usaha,” kata Novi dalam konferensi pers Gojek secara virtual, Selasa, 9 Februari 2021.

Novi menyebutkan setidaknya sejumlah tips yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha. Kiat itu berdasarkan data internal pada 2020 yang diprediksi akan tetap menjadi tren bisnis bagi UMKM tahun ini.

Pertama, tren usaha kuliner rumahan meningkat, dessert box dan rice bowl diprediksi jadi primadona. Data Gojek menemukan bahwa usaha rumahan menjadi tren selama masa pandemi, dengan bisnis kuliner sebagai jenis usaha yang paling banyak dijalani.

Dari banyaknya usaha kuliner, mi pedas, minuman campuran susu segar, dimsum udang rambutan menjadi beberapa menu yang paling dicari pelanggan GoFood selama 2020.

GoFood memprediksi dessert box dan rice bowl akan menjadi kuliner terfavorit 2021. Prediksi itu berdasarkan lonjakan jumlah pencarian menu di GoFood menjelang akhir tahun lalu.

Kedua, diskon dan pemasaran lewat media sosial menjadi jurus jitu gaet pelanggan baru. Menurutnya, memberikan promosi lewat program diskon menjadi strategi pemasaran yang populer dipilih oleh mitra usaha Gojek untuk menggaet pelanggan.

Strategi ini juga kerap diikuti dengan pemasaran di kanal media sosial untuk memperluas jangkauan. Sebanyak 42% pemilik usaha meningkatkan promosinya di media sosial. Gojek juga sudah menyiapkan GoStore – sebuah fitur yang memudahkan pelaku usaha membuka toko online pribadi yang terintegrasi dengan media sosial.

Ketiga, pilihan pembayaran non-tunai semakin berkembang. Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat mengurangi kontak fisik telah mendorong pergeseran gaya hidup konsumen menjadi serba cashless.

Metode Pembayaran dan Komunitas

Data dari Midtrans, payment gateway terbesar di Indonesia mencatat empat metode pembayaran nontunai yang paling berkembang pada 2020 adalah transfer bank, cicilan tanpa kartu, QRIS, dan GoPay. Melihat tren ini, para pelaku UMKM dapat menambah opsi metode pembayaran untuk usaha mereka agar semakin bersaing di pasaran.

Terakhir, komunitas berperan penting untuk tingkatkan kompetensi. Jejaring komunitas sesama pelaku UMKM membantu mengakselerasi kompetensi bisnis, khususnya bagi UMKM baru.

Wadah yang diciptakan Gojek, seperti Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), A Cup of Moka (ACOM), Temu Midtrans, dan Bincang Biznis, membantu para mitra usaha mempelajari ilmu dan kemampuan baru dalam berdagang.

Misalnya saja, 77% mitra yang baru bergabung di Gojek mengaku telah mendapatkan keterampilan berjualan online dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Adapun, dia menuturkan pandemi COVID-19 telah menyadarkan semua orang, termasuk pelaku UMKM tentang pentingnya membuka usaha di platform digital. Hal ini terlihat dalam satu hari, hingga 3.000 UMKM mendaftar jadi merchant Gojek.

Meskipun demikian, masih banyak pengusaha pemula yang membutuhkan dukungan untuk terus meningkatkan usahanya. Gojek akan terus bekerja lebih keras lagi untuk melahirkan inovasi teknologi dan non teknologi yang membantu UMKM dari segala lini dan di setiap tahapan usaha.

Novi menambahkan pada 2021, Gojek akan semakin memperkuat komitmennya untuk membantu UMKM supaya tetap berkembang dan produktif di tengah pandemi melalui lebih banyak inovasi teknologi dan non teknologi.

“Kami akan semakin gencar menghadirkan beragam solusi untuk UMKM lainnya melalui pengembangan fitur, edukasi, hingga kolaborasi strategis dengan berbagai pihak seperti pemerintah dan lembaga keuangan. Tantangan masih akan kita rasakan tetapi dibekali pengalaman dan pembelajaran dari tahun yang lalu, serta semangat dan optimisme, saya yakin kita akan semakin tangguh dalam menghadapi tahun ini, ” tambahnya. (SKO)