Berdayakan Pengusaha UMKM Perempuan, Amartha dan Hana Bank Salurkan Pendanaan Channeling
IKNB

Tips untuk Pelaku UMKM agar Mudah Dapat Pinjaman Modal Kerja

  • Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memang bukanlah perkara yang mudah, namun hal ini bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Salah satu langkah strategis untuk mewujudkan impian dalam mengembangkan bisnis adalah dengan mengajukan pinjaman usaha. Berikut ini adalah empat langkah yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan pinjaman usaha bagi UMKM.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pinjaman usaha memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung pengembangan bisnis UMKM Anda. Untuk mendapatkan pinjaman usaha yang tepat, simak empat langkah mudah berikut ini yang akan membantu Anda dalam proses pengajuan pinjaman.

Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memang bukanlah perkara yang mudah, namun hal ini bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Salah satu langkah strategis untuk mewujudkan impian dalam mengembangkan bisnis adalah dengan mengajukan pinjaman usaha. 

Berikut ini adalah empat langkah yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan pinjaman usaha bagi UMKM.

1. Pilih Jenis Pinjaman Sesuai Kebutuhan Anda

Secara umum, ada dua jenis pinjaman usaha yang dapat diakses oleh pelaku UMKM, yaitu Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Kredit Modal Kerja biasanya ditujukan untuk menambah modal usaha, atau bahkan sebagai modal awal jika Anda belum memiliki modal sama sekali. 

Pihak bank biasanya memberikan jangka waktu satu tahun untuk melunasi jenis pinjaman ini. Di sisi lain, Kredit Investasi adalah jenis pinjaman yang lebih sesuai bagi pengusaha yang sudah memiliki modal awal tetapi ingin mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih besar. 

Jangka waktu pelunasan untuk jenis pinjaman ini umumnya lebih panjang, mencapai hingga lima tahun. Pilihlah jenis pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis Anda saat ini.

2. Pertimbangkan Pinjaman dengan atau Tanpa Agunan

Saat mengajukan pinjaman usaha, Anda dapat memilih antara pinjaman dengan agunan atau tanpa agunan, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pinjaman dengan agunan biasanya menawarkan suku bunga yang lebih rendah, jangka waktu pengembalian yang lebih panjang, serta jumlah pinjaman yang bisa lebih besar, tergantung dari nilai jaminan yang Anda berikan. 

Namun, proses pengajuan pinjaman dengan agunan biasanya lebih rumit dan memakan waktu karena kreditur akan melakukan pengecekan dan survei terhadap jaminan yang Anda berikan. Sebaliknya, pinjaman tanpa agunan menawarkan kemudahan dalam proses pengajuan dan pencairan dana, karena tidak memerlukan jaminan. 

Namun, jenis pinjaman ini biasanya memiliki suku bunga yang lebih tinggi, jangka waktu pengembalian yang lebih pendek, serta jumlah pinjaman yang lebih kecil dibandingkan pinjaman dengan agunan. Pertimbangkan baik-baik mana yang lebih sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan usaha Anda.

3. Persiapkan Persyaratan dan Dokumen 

Agar proses pengajuan pinjaman usaha berjalan lancar, pastikan Anda sudah menyiapkan semua persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen yang harus Anda siapkan setidaknya meliputi:

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Kartu Keluarga (KK)
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
  • Rekening koran tiga bulan terakhir
  • Kelengkapan surat-surat usaha
  • Laporan transaksi dan rencana investasi

Jika Anda juga bekerja sebagai pegawai, pastikan untuk menyertakan slip gaji Anda. Dengan menyiapkan semua dokumen ini, proses pengajuan pinjaman Anda akan menjadi lebih mudah dan cepat.

4. Pahami Konsep 5C dalam Penilaian Bank

Sebelum bank memutuskan untuk menyetujui pinjaman usaha Anda, mereka akan menilai kelayakan Anda berdasarkan konsep yang dikenal dengan istilah 5C, yaitu Capacity, Collateral, Character, Conditions, dan Capital. Memahami kelima konsep ini akan sangat membantu Anda dalam meningkatkan peluang untuk mendapatkan pinjaman.

  • Capacity: Ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk mengembalikan pinjaman. Bank akan menilai ini dari cara Anda mengelola keuangan dan pendapatan usaha Anda.
  • Collateral: Menunjuk pada aset yang Anda miliki dan dapat dijadikan jaminan dalam pengajuan pinjaman.
  • Character: Bank akan mengevaluasi kepribadian Anda, yang meliputi latar belakang, riwayat kredit, dan kebiasaan sehari-hari Anda.
  • Conditions: Meliputi kondisi ekonomi dan pasar yang memengaruhi bisnis Anda.
  • Capital: Menunjukkan nilai bersih usaha Anda serta seberapa besar bagian Anda dalam bisnis tersebut.

Dengan memahami dan mempersiapkan diri berdasarkan konsep 5C ini, peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman usaha yang sesuai akan semakin besar. Ini adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda mendapatkan pinjaman usaha dengan lebih mudah dan efisien, sekaligus mendukung pengembangan UMKM Anda ke arah yang lebih baik.