Tito Dorong Insentif untuk Nakes di Daerah Terpencil
- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendukung penuh Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bekerja di daerah terpencil.
Nasional
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendukung penuh Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bekerja di daerah terpencil. Ia juga mendorong nakes mengabdi di daerah terpencil. Untuk itu, dibutuhkan faktor penarik yang tepat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Penunjang Tingkat Nasional 2023, di Hotel Sultan Jakarta, Selasa,15 Agustus 2023.
“Dari pengalaman operasi daerah-daerah terpencil itu kunci utamanya adalah bagaimana kita memotivasi. Ada pulling factor, faktor yang membuat orang mau berprestasi, dan ada pushing factor, faktor yang membuat orang tidak mau berprestasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu 16 Agustus 2023.
Menurutnya, pulling factor atau faktor penarik dimulai dengan mengerahkan para nakes terbaik untuk bekerja. Kemudian, mereka diberikan kesempatan dalam jangka waktu tertentu untuk melaksanakan tugas, sebelum dimutasi atau dirotasi kembali.
Kemudian, mereka juga perlu diberikan fasilitas, gaji/insentif, dan promosi agar lebih terstimulus untuk bekerja maksimal. "Nakes ditempatkan kalau dari pusat berikan mereka batas waktu, misalnya satu tahun atau dua tahun. Setelah itu mereka balik, sukses, segera penuhi maunya ke mana, supaya dia ada harapan,” jelasnya.
- 3 Penemuan Makanan Terpopuler Sepanjang 2022
- Awas! Banyak Investor yang Terlalu Mudah Percaya pada Influencer
- Pertamina Buka Peluang Kerja Sama dengan Swasta Kembangkan EBT
Terkait pushing factor, lebih mengarah pada konflik di daerah, ketiadaan infrastruktur hiburan, dan lain sebagainya. hal ini menjadi tantangan bagi daerah terpencil sehingga perlu kebijakan atau manajemen yang lebih adaptif.
Salah satunya dengan melakukan pemetaan para nakes di daerah-daerah. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi antara Kemendagri dengan Kemenkes. “Saya sarankan perbanyak sekolah-sekolah kesehatan, baik yang sampai tertinggi kedokteran sampai yang sekolah-sekolah vokasi di bidang kesehatan diperbanyak di daerah-daerah yang sulit ini,” pungkasnya.