<p>Alibaba Cloud meluncurkan data center keduanya di Indonesia lewat PT Indointernet Tbk yang kini bakal IPO di BEI / Dok. Indonet</p>
Korporasi

Tok! Digital Edge Resmi Jadi Pemegang Saham Pengendali Indointernet

  • Hal ini terjadi setelah Digital Edge mengambilalih 189 juta lembar saham atau setara 47% saham EDGE dari delapan pemegang saham perseroan lainnya.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusahaan platform data center asal Hong Kong, Digital Edge Ltd resmi menjadi pemegang saham pengendali PT Indointernet Tbk (EDGE).

Hal ini terjadi setelah Digital Edge mengambilalih 189.903.500 lembar saham atau setara 47% saham EDGE dari delapan pemegang saham perseroan lainnya.

Proses pengambilalihan melalui transaksi tutup sendiri (crossing) saham pada Jumat, 11 Juni 2021. Digital Edge membeli 189.903.500 lembar saham emiten yang akrab disebut Indonet ini pada harga Rp10.495 per lembar dengan total nilai transaksi mencapai Rp1,99 triliun.

Dengan demikian, Digital Edge mengempit 59,1% kepemilikan saham Indointernet dari porsi sebelumnya, sebesar 12,1%. Adapun delapan pemegang saham yang terlibat dalam transaksi tersebut antara lain Otto Toto Sugiri, Han Arming Hanafia, Bing Moniaga, Marina Budiman, Sanjaya, Halim Soelistio, Augustinus Haryawirasma dan Sudjiwo Husodo sebagai pihak penjual.

Transaksi ini sekaligus menggeser posisi Toto Sugiri sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan saham saat ini sebesar 16,56%.

Sebelum adanya transaksi, ia memiliki porsi saham sebanyak 38,89% dari seluruh saham yang diterbitkan perseroan. Namun, hingga saat ini ia masih menjabat sebagai Komisaris Utama Indonet.

Melalui keterangan resminya, Toto Sugiri mengatakan Digital Edge memiliki pengetahuan global mengenai industri data center. Oleh sebab itu, ia merasa antusias dengan adanya perubahan komposisi pemegang saham tersebut.

Selain itu, menurutnya, Digital Edge juga memiliki hubungan baik dengan customer regional maupun global, serta akses pendanaan yang kuat didukung oleh private equity global, Stonepeak Infrastructure Partners.

“Bersama Digital Edge, Indonet berada di posisi terbaik untuk memberdayakan pertumbuhan pasar Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional. Ke depannya kami tengah merencanakan proyek ekspansi data center selanjutnya,” ujarnya, dikutip Selasa 15 Juni 2021.

Sementara itu, Direktur Utama Indonet Djarot Soebiantoro menyatakan, masuknya Digital Edge sebagai investor strategis di Indonet sejalan dengan fokus layanan yang tengah dikembangkan perseroan, yakni EDGE Data Center. Baginya, Digital Edge dapat mendukung kegiatan ekspansi perseroan.

“Digital Edge dan Indonet juga dapat berkolaborasi dalam memperluas database pelanggan. Network Digital Edge dengan pelanggan global tentu akan sangat bernilai bagi pertumbuhan bisnis Indonet,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO Digital Edge Samuel Lee menyebut Indonet merupakan investasi pertama bagi Digital Edge di kawasan Asia Tenggara. Meskipun begitu, ia melihat adanya potensi yang besar pada ekonomi digital Indonesia yang saat ini tengah berkembang pesat.

“Ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat, percepatan adopsi cloud, serta kesuksesan perusahaan start up dengan adanya enam unicorn di Indonesia akan mendorong permintaan layanan colocation dan pertumbuhan edge data center,” ujar Samuel. (LRD)