<p>Pekerja menata stok beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Tok! Jokowi Pastikan Tidak Ada Impor Beras Hingga Juni 2021

  • Presiden Joko Widodo meminta masyarakat menghentikan perdebatan impor beras untuk menjaga harga gabah di tingkat petani. Jokowi memastikan, Indonesia tidak akan mendatangkan beras impor hingga Juni 2021 mendatang.

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta masyarakat menghentikan perdebatan impor beras untuk menjaga harga gabah di tingkat petani. Jokowi memastikan Indonesia tidak akan mendatangkan beras impor hingga Juni 2021.

“Saya tahu kita memasuki masa panen, dan harga beras di tingkat petani belum sesuai yang diharapkan. Saya minta hentikan perdebatan soal impor beras, ini justru bias membuat harga gabah di tingkat petani anjlok,” kata Jokowi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 26 Maret 2021. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) harga gabah kering giling (GKG) per Februari 2021 mencapai Rp5.319,55 per kilogram. Harga ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp5.826,33 per kilogram.

Kontraksi lebih dalam terjadi pada harga gabah kering panen (GKP) yang sebesar Rp4.758,15 per kilogram pada Februari 2021. Sedangkan harga GKP pada Februari 2020 mencapai Rp5.176,25 per kilogram.

Jokowi menegaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) siap menyerap seluruh hasil panen petani.  

“Saya pastikan beras petani diserap oleh Bulog dan saya meminta Menteri Keuangan untuk menyiapkan anggarannya,” papar Jokowi.

Meninjau data BPS, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah per Februari 2021 berada di angka Rp4.200 per kilogram. Hal itu termaktub dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah Atau Beras.

Jokowi masih menyiapkan antisipasi kekurangan stok beras dengan menandatangani nota kesepahaman dengan Vietnam dan Thailand. Hal ini dilakukan mengingat adanya ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19.

“Ada MoU (Memorandum of Understanding/nota kesepahaman) dengan Thailand dan Vietnam, itu pun hanya untuk berjaga-jaga karena situasi pandemi,” ujar Jokowi.

Sementara itu, BPS memproyeksikan adanya potensi kenaikan produksi beras periode Januari hingga April 2021 sebesar 25,8% menjadi 14,5 juta ton. 

Bulog sendiri punya stok beras per 14 Maret 2021 mencapai angka 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 23.708 ton stok beras komersial.

Tren kenaikan produksi beras sudah nampak dari tahun lalu. Data BPS mencatat kenaikan produksi pada tahun 2020 mencapai 31,63 juta ton. Capaian itu lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar 31,31 juta ton.

“Kita tahun sudah 3 tahun Indonesia tidak mengimpor beras.  Saya tekankan, beras impor belum masuk,” jelas Jokowi.

Stok beras saat ini dinilai Ketua Umum Wahana Tani Indonesia Agusdin Pulungan tergolong aman.

Agusdin menekankan pemerintah harus membantu memperkuat produksi petani bila tren tanpa impor ini ingin berlanjut. Apalagi, kata Agusdin, program ini menelan dana yang cukup banyak.

“Padahal pemerintah sudah memberi triliunan subsidi untuk penguatan produksi petani. Kalau akhirnya impor juga, anggaran itu sia-sia,” kata Agusdin saat dihubungi TrenAsia.com, Kamis 24 Maret 2021.