Tok! XL Axiata dan Smartfren Sepakat Merger Rp104 Triliun
- Entitas merger ketiga perusahaan ini akan Bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
Korporasi
JAKARTA – Emiten provider telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (SmartTel) mengumumkan kesepakatan baru aksi penggabungan usaha alias merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun (US$6,5 miliar).
Entitas merger ketiga perusahaan ini akan bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia menjelaskan, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart sementara porsi kepemilikan publik sebesar 30,4%.
Porsi kepemilikan Sinarmas akan berasal dari gabungan kepemilikan PT Global Nusa Data, PT Bali Media Telekomunikasi, dan PT Wahana Inti Nusantara.
Baca Juga: XL Axiata Selesaikan Transaksi Afiliasi dengan Link Net, Apa Dampaknya bagi Saham EXCL?
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima US$400 juta, beserta tambahan US$75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syaratsyarat tertentu.
Selain itu, merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar US$300-400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya.
“Merger ini adalah upaya penting yang kami lakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada seluruh pemangku kepentingan melalui layanan yang prima, konektivitas digital, dan inovasi, termasuk untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong transformasi digital,” kata Franky Oesman Widjaja, Chairman, Sinar Mas Telecommunication and Technology, Rabu 11 Desember 2024.
Dengan total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,51 juta dan pangsa pasar 27%1 , XLSmart akan menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp45,4 triliun (US$2,8 miliar) dan EBITDA senilai lebih dari Rp22,4 triliun2 (US$1,4 miliar).
Baca Juga: Smartfren (FREN) Siap Luncurkan Rights Issue Raksasa Rp8,57 T, Ini Jadwalnya
Adapun harga saham penggabungan EXCL ditetapkan sebesar Rp2.350 per saham, lebih tinggi 2,6% dari harga saham EXCL pada penutupan bursa hari Selasa (10/12). Rasio pertukaran penggabungan usaha yang telah disepakati adalah 1 lembar saham FREN untuk 0,011 lembar saham EXCL dan 1 lembar saham minoritas PT Smart Telecom untuk 0,005 lembar saham EXCL pada saat penyelesaian penggabungan usaha.
Investment Analyst Stockbit, Theodorus Melvin dalam risetnya mengatakan, EXCL akan membagikan dividen tahunan sebesar US$70 juta (Rp1,1 T) atau setara Rp85 per saham. Mengindikasikan dividend yield sebesar 3,6% dari harga saham penggabungan (Rp2.350 per saham) yang ditetapkan.
“Pembayaran dividen akan berlangsung pada 1H25, tapi belum diketahui secara pasti apakah akan dilakukan sebelum/setelah merger,” tulis Theodorus dalam risetnya hari ini.
Theodorus melanjutkan, EXCL berencana untuk membeli kembali 1,3 miliar (10%) saham dengan harga pembelian Rp2.350/saham bagi pemegang saham minoritas yang tidak setuju dengan rencana aksi korporasi perusahaan. Total pembayaran maksimum untuk pembelian kembali saham EXCL adalah Rp3,1 T.
“Pemegang saham FREN yang tidak setuju dengan aksi korporasi ini dan ingin sahamnya dibeli kembali berhak meminta harga pembelian sebesar Rp25/saham, lebih rendah -16,7% dari harga saham FREN pada penutupan bursa hari Selasa (10/12). Harga tersebut didasarkan pada rasio pertukaran penggabungan usaha.”
Menyusul pengumuman pagi ini, saham EXCL pada pukul 10.52 WIB terpantau terkoreksi 0,87% menjadi Rp2.270 per lembar. Sementara itu, saham FREN juga melemah 7,4% menjadi Rp25 per unit.