PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mengungkapkan Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Binjai – Pangkalan Brandan menjadi proyek percontohan untuk penerapan konstruksi hijau (green construction).
Infrastruktur

Tol Bayung Lencir - Tempino Ditarget Selesai Juli 2024, Jambi ke Palembang Hanya 3,5 Jam

  • Jalan Tol Sumatra Ruas Bayung Lencir - Tempino (Baleno) di Jambi untuk seksi 3 ditargetkan rampung pada Juli 2024.

Infrastruktur

Laila Ramdhini

JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ruas Bayung Lencir - Tempino (Baleno) di Jambi untuk seksi 3 ditargetkan rampung pada Juli 2024.

Kepala Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan Provinsi Jambi Benny Cristiawan mengungkapkan saat ini progresnya sudah dibangun sepanjang 15,47 kilometer (km) atau mencapai 47%.

Benny mengungkapkan beroperasinya jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Jambi ke Palembang yang tadinya 6 - 7 jam menjadi hanya 3,5 jam.

Perhitungan tersebut berdasarkan jarak Jambi - Palembang sejauh 350 km. Jika menggunakan jalan tol, maka pengendara akan menempuh 3,5 jam.

"Jalan bebas hambatan itu akan memangkas waktu jarak tempuh dari Jambi menuju Kota Palembang, Sumatera Selatan selama 3,5 jam," kata Benny, dikutip dari Antara, Kamis, 11 Januari 2024.

Lebih lanjut, Benny mengatakan tarif tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) ini belum ditetapkan.

Nantinya, lanjut Benny, di tol ini rencananya tidak ada fasilitas rest area. Sebab, ada perhitungan yang digunakan yakni rest area harus berada 50 kilometer setiap ruasnya. Sedangkan saat ini sudah ada rest area di arah Sumatra Selatan.

Untuk diketahui, pembangunan Jalan Tol Jambi yang termasuk bagian JTTS menunjukkan progres signifikan. Saat ini sudah terlihat rigid beton yang membentang pada Pile Slab di atas tiang pancang dengan panjang 3 km. Teknologi Pile Slab dipilih untuk mengatasi masalah tanah lunak atau rawa di lahan batas Sumsel-Tempino.

Untuk pekerjaan rigid saat ini sudah 3 kilometer lebih, dan ditargetkan terus hingga 15,47 km panjang Tol Baleno Seksi Tiga pada semester II-2024. Adapun rigid ini nanti juga di atasnya dilakukan pengaspalan.

"Kendala di lapangan saat ini tidak bisa dihindari kondisi cuaca musim hujan, namun pekerjaan tetap berproses meskipun sudah diprediksi sejak November hingga Februari terjadi hujan yang kita hadapi saat ini," kata Benny.