rudal iran zolfagar.jpg
Dunia

Tolak Seruan Barat, Iran Ngotot Serang Israel

  • Pezeshkian telah memberi tahu Sir Kier bahwa dukungan negara-negara Barat terhadap Israel telah mendorong negara itu untuk melanjutkan kekejaman.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

TEHERAN- Iran telah menolak seruan dari Inggris dan negara Barat lainnya untuk menahan diri dari pembalasan terhadap Israel. Negara ini tetap tidak terima  atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu.

Di tengah gencarnya diplomasi internasional untuk meredakan ketegangan, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mendesak Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk menghentikan ancaman serangan militer yang terus berlanjut. Hal itu disampaikan  dalam percakapan telepon yang jarang terjadi pada  Senin 12 Agustus 2024.

“Namun Pezeshkian mengatakan pembalasan adalah cara untuk menghentikan kejahatan dan hak hukum Iran,” demikian  menurut media pemerintah Iran.

Israel yang tidak mengatakan pihaknya terlibat dalam pembunuhan Haniyeh, telah menempatkan militernya pada tingkat siaga tertinggi.

Amerika sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka tengah mempersiapkan diri menghadapi serangkaian serangan besar oleh Iran atau proksinya minggu ini. Washington juga  telah membangun kehadiran militernya di Timur Tengah untuk membantu mempertahankan Israel.

Gerakan Hizbullah yang kuat di Lebanon yang didukung Iran juga mengancam akan membalas dendam atas terbunuhnya salah satu komandan tingginya oleh Israel dalam serangan udara di Beirut.

Pada Senin malam, para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional.

"Mereka akan memikul tanggung jawab atas tindakan yang membahayakan peluang terciptanya perdamaian dan stabilitas ini,” kata Sir Keir, Presiden Emmanuel Macron, dan Kanselir Olaf Scholz.

Perdana Menteri Inggris juga menyampaikan keprihatinan mendalamnya secara langsung kepada presiden Iran melalui telepon . Ini adalah  panggilan telepon pertama sejak Maret 2021.

Sir Kier mengatakan kepada  ezeshkian bahwa ada risiko salah perhitungan yang serius dan sekarang adalah saatnya untuk pertimbangan yang tenang dan hati-hati. Ia meminta Iran untuk menahan diri dari menyerang Israel, seraya menambahkan bahwa perang tidak menguntungkan siapa pun.

Dukungan Barat Mendorong Kekejaman Israel

Pada Selasa pagi, kantor berita pemerintah Iran, Irna, melaporkan bahwa  Pezeshkian telah memberi tahu Sir Kier bahwa dukungan negara-negara Barat terhadap Israel telah mendorong negara itu untuk melanjutkan kekejaman. Sekaligus  mengancam perdamaian dan keamanan.

“Pezeshkian menyatakan bahwa dari sudut pandang Republik Islam Iran, perang di bagian mana pun di dunia bukanlah kepentingan negara mana pun, dan menekankan bahwa respons hukuman terhadap agresor adalah hak hukum negara dan cara untuk menghentikan kejahatan dan agresi,” imbuh Irna.

Kementerian luar negeri Iran secara terpisah menolak seruan menahan diri dari London, Paris dan Berlin. “Tuntutan seperti itu tidak memiliki logika politik, bertentangan sepenuhnya dengan prinsip dan aturan hukum internasional, dan berlebihan,” kata juru bicara Nasser Kaanani.

Militer Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menanggapi pernyataan Iran dengan serius.

"Kami siap pada tingkat kesiapan puncak dalam penyerangan dan pertahanan, dan kami akan bertindak sesuai dengan arahan pemerintah," kata juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pengarahan.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Israel memperingatkan Iran dan sekutunya bahwa Israel akan menuntut harga yang mahal untuk setiap agresi terhadap kami dari arena mana pun.

"Kami memiliki kekhawatiran dan harapan yang sama dengan rekan-rekan kami di Israel mengenai kemungkinan waktu di sini. [serangan itu] bisa terjadi minggu ini,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan.

“Sulit untuk memastikan pada saat ini apakah ada serangan oleh Iran dan atau proksinya, seperti apa bentuknya, tetapi kita harus bersiap,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah mengirimkan kelompok tempur kapal induk kedua serta kapal selam rudal balistik ke Timur Tengah. Ini  untuk memperkuat apa yang dikatakan Pentagon sebagai komitmen Amerika Serikat untuk mengambil setiap langkah yang mungkin untuk membela Israel.

Amerika percaya bahwa kesepakatan baru untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Israel akan menjadi cara terbaik untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Dan  telah menyerukan agar pembicaraan dilanjutkan pada hari Kamis.

Israel mengatakan akan mengirim tim negosiator untuk menyelesaikan kesepakatan. Sementara Hamas telah mengindikasikan kesepakatan prinsip untuk berpartisipasi meskipun pemimpinnya terbunuh.

Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa kesepakatan apa pun harus didasarkan pada pembicaraan satu setengah bulan yang lalu, dan bukan pada putaran perundingan baru.