<p>Menteri Perindustrian<br />
@Agus_Gumiwang<br />
 meninjau langsung hasil karya riset dan aplikasi teknologi produksi bahan bakar diesel hijau dari minyak sawit dalam kunjungannya ke PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II Dumai, Provinsi Riau, Rabu, 15 Juli 2020. / Twitter @Kemenperin_RI</p>
Nasional & Dunia

Tonggak Energi Bersih RI, Pertamina Sukses Buat D-100 dari Kelapa Sawit

  • Inovasi D-100 tidak hanya menjawab tantangan energi bersih Indonesia ke depan, tetapi juga menyerap minyak sawit dalam negeri. Saat ini, produksi minyak sawit telah mencapai angka 42 hingga 46 Juta Metric Ton dengan serapannya sebagai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sekitar 11,5%.

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berhasil mengolah Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) mencapai 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai.  

Keberhasilan ini menjadi tonggak energi bersih di Indonesia, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi Langkah Pertamina mengimplementasi Program Bahan Bakar Nabati (BBN).

“Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, khususnya kelapa sawit, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan para petani,” kata Agus dalam kunjungannya ke Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 16 Juli 2020.

RBDPO adalah minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang telah diproses lebih lanjut untuk menghilangkan getah, impurities, dan baunya.

Uji coba pengolahan produksi pada 2 – 9 Juli 2020 lalu merupakan uji coba ketiga setelah sebelumnya melakukan uji coba mengolah RBDPO melalui co-processing hingga 7.5% dan 12,5%.

Kedaulatan Energi Bersih

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati juga menyampaikan komitmen Pertamina mewujudkan produk bahan bakar dengan menyerap bahan baku dalam negeri, demi kedaulatan dan ketahanan energi nasional. 

“Dari uji coba ini menunjukkan bahwa dari sisi kilang dan katalis kita sudah siap, selanjutnya kita perlu memikirkan agar sisi keekonomiannya juga dapat tercapai,” kata Nicke.

Inovasi D-100 tidak hanya menjawab tantangan energi bersih Indonesia ke depan, tetapi juga menyerap minyak sawit dalam negeri. Saat ini, produksi minyak sawit telah mencapai angka 42 hingga 46 Juta Metric Ton dengan serapannya sebagai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sekitar 11,5%. 

Terlebih, Pertamina juga akan membangun unit green diesel dengan kapasitas produksi sebesar 20.000 barel per hari di kilang Plaju. Sementara, pengolahan RBDPO menjadi D-100 di kilang Dumai dapat direaksikan dengan bantuan katalis dan gas hidrogen untuk menghasilkan produk green diesel.

“Katalis yang digunakan adalah Katalis Merah Putih yang produksi putra putri terbaik bangsa di Pertamina Research and Technology Centre bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung,” Imbuh Nicke.