Tools AI Baru Ini Dapat Prediksi Jenis Virus Mematikan, Mampu Selamatkan Umat Manusia?
- Alat AI yaitu EVEscape bekerja dengan cara menganalisis data yang dikumpulkan mengenai perkembangan atau mutasi virus selama periode tertentu.
Tekno
JAKARTA - AI generatif tampaknya telah menjadi topik diskusi utama pada tahun 2023. Akan tetapi, pada umumnya kita hanya mendengar teknologi tersebut lebih berfokus pada konsumen atau bisnis saja.
Namun, tampaknya AI generatif tidak hanya terbatas pada bidang itu saja, karena telah memberikan dampak yang baik di bidang akademis dan penelitian. Sebuah laporan baru tampak menyoroti bahwa sekelompok peneliti mengembangkan alat AI yang berpotensi memprediksi virus mematikan bahkan sebelum virus tersebut muncul.
Model ini tentu sangat penting dalam memprediksi situasi pandemi seperti COVID-19 di masa depan dan memungkinkan pemerintah dan industri layanan kesehatan agar lebih siap.
- Pengelola LRT Ungkap Penyebab Berkurangnya Jadwal Perjalanan Kereta
- Badai Otis Terjang Acapulco, Hancurkan Kota dan Infrastruktur
- Rapat Perdana MKMK, Jimly Singgung Beban Sejarah
Seperti yang dilaporkan oleh HT Tech dilansir oleh Trenasia pada Kamis, 26 Oktober 2023 menyebutkan bahwa pencipta alat tersebut mengatakan bahwa model AI bekerja dengan memperkirakan kemungkinan varian virus dapat lolos dari sistem kekebalan alami tubuh.
Alat tersebut yaitu EVEscape bekerja dengan cara menganalisis data yang dikumpulkan mengenai perkembangan atau mutasi virus selama periode tertentu. Sistem dari alat tersebut juga akan memperhitungkan data biologis dan struktural komprehensif yang terkait dengan virus untuk membuat prediksi secara lengkap.
Tools AI yang Dapat Memprediksi Strain Virus Baru
EVEscape ini diciptakan oleh kolaborasi peneliti dari Universitas Oxford di Inggris dan Harvard Medical School di Boston, Massachusetts. Alasan pentingnya penelitian dan pengembangan alat tersebut adalah karena virus setiap kali bersentuhan dengan organisme hidup dapat bermutasi dan mengubah struktur RNA-nya.
Mutasi ini merupakan naluri alami untuk bertahan hidup dan menjadi lebih kuat. Setiap kali virus memasuki organisme baru, virus akan bermutasi dan jadi lebih kuat asalkan bisa melawan sistem kekebalan tubuh. Begitu mutasi yang cukup memungkinkannya lepas dari kekebalan manusia, penyakit ini menjadi sangat berbahaya.
Para ilmuwan juga memperluas upaya mereka sebelumnya yang berkisar pada alat yang mereka kembangkan yang dikenal sebagai EVE. Alat ini dirancang khusus untuk menyelidiki mutasi gen yang menyebabkan penyakit pada manusia. Bahkan, dalam proyek penelitian sebelumnya, tim melaporkan keberhasilan pemanfaatan EVE dalam mengidentifikasi mutasi yang terkait dengan kondisi seperti kanker dan penyakit jantung.
Seorang penulis senior Debora Marks menjelaskan bahwa mereka ingin tahu apakah mereka bisa mengantisipasi variasi virus dan memperkirakan varian baru. Jika bisa, hal itu akan sangat penting dalam merancang vaksin dan terapi.
EVEscape berhasil memprediksi mutasi SARS-CoV-2 mana yang akan terjadi selama pandemi dan mana yang paling umum terjadi. Akurasinya diklaim serupa dengan pendekatan eksperimental yang menguji kemampuan virus untuk mengikat antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan. Lebih jauh lagi, model tersebut diklaim dapat memperkirakan terapi berbasis antibodi mana yang akan kehilangan kemanjurannya seiring dengan berkembangnya pandemi dan virus mengalami mutasi untuk menghindari pengobatan tersebut.
- Bank Neo Commerce (BBYB) Akan Terbitkan Rights Issue 5 Miliar Saham, Ini Jadwalnya
- 8 Rekomendasi Wisata di Trenggalek
- Pengajuan KPR dan KKB di BCA Expo 2023 Meningkat 50 Persen dari Tahun Lalu
Tim tersebut juga menunjukkan bahwa EVEscape juga sama efektifnya dalam memprediksi mutasi pelepasan kekebalan untuk influenza, HIV, dan virus yang belum diteliti dengan potensi pandemi seperti Lassa dan Nipah. Pada prinsipnya, model ini dapat diterapkan pada virus apa pun.