Digital Economy Ekonomi Digital
Makroekonomi

Top, Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan Tembus Rp2 Kuadriliun pada 2025

  • Temasek, Google, dan Bain & Company memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia tembus US$130 miliar atau Rp2 kuadriliun (kurs Rp15.854) pada tahun 2025. Nilai ini naik sekitar 41% dari tahun 2022 yang sebesar US$77 miliar atau setara Rp1,22 kuadriliun. Perkiraan ini seperti yang dicatatkan dalam laporan SEA e-Conomy 2022.

Makroekonomi

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Temasek, Google, dan Bain & Company memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia tembus US$130 miliar atau Rp2 kuadriliun (kurs Rp15.854) pada tahun 2025. Nilai ini naik sekitar 41% dari tahun 2022 yang sebesar US$77 miliar atau setara Rp1,22 kuadriliun. Perkiraan ini seperti yang dicatatkan dalam laporan SEA e-Conomy 2022.

Pertumbuhan industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia memang mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dikutip TrenAsia.com dari laman resmi OJK pada Kamis, 02 November 2023, Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Triwulan III 2023 menunjukkan nilai transaksi Uang Elektronik mencapai Rp116,54 triliun. 

Adapun transaksi QRIS tercatat mencapai Rp56,92 triliun, dengan pengguna sebanyak 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, yang mana sebagian besarnya merupakan UMKM. Sementara itu outstanding pinjaman peer-to-peer lending per September 2023 juga mencapai Rp55,7 triliun atau tumbuh sebesar 14,28 persen (yoy).

Lonjakan pertumbuhan ekonomi digital ini juga dibarengi dengan meningkatnya jumlah penyelenggara inovasi keuangan digital. Seperti yang disampaikan oleh Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, OJK Moch. Ihsanuddin pada acara media gathering di Gedung BEI Rabu, 01 November 2023. 

“Meningkatnya jumlah penyelenggara inovasi keuangan digital dari 87 penyelenggara di tahun 2022 menjadi 99 penyelenggara di tahun 2023 atau meningkat sebesar 13,7%,” terangnya dikutip dari keterangan resmi. 

Dikutip dari laman resmi Kominfo, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia salah satunya dilatarbelakangi perilaku masyarakat yang semakin contactless, yakni lebih sering mengandalkan layanan e-commerce dan on-demand, seperti ride hailing, online food delivery, dan online logistic.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam acara Gojek Outlook 2023 sempat mengatakan langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah guna terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital. 

“Dalam jangka pendek, Pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri, memperkuat dan memperluas akses KUR sebagai motor penggerak UMKM, pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, dan memperkuat pasar domestik,” ujar Airlangga. 

Sementara itu, untuk jangka menengah, Pemerintah akan terus memperkuat sektor pariwisata melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), membangun hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, melakukan diversifikasi pasar ekspor, serta mendorong Digital Economy Framework Agreement dalam Chairmanship ASEAN 2023 tersebut.

Untuk jangka panjang, Pemerintah berkomitmen melanjutkan transformasi ekonomi dengan meningkatkan daya saing, investasi, produktivitas sumber daya manusia (SDM), dan penyerapan tenaga kerja melalui implementasi UU Cipta Kerja, dan juga transformasi digital yang menjadi salah satu kunci dalam mempercepat pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional.