Top! Start-up RI Paling Moncer di Dunia, Investor Asing Guyur Nyaris Rp100 T
Saat ini Indonesia telah memiliki lima start-up yang menyandang gelar unicorn yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, dan JD.id, serta satu decacorn yakni Gojek Indonesia.
JAKARTA – Perkembangan perusahaan rintisan alias start-up Indonesia menjadi paling moncer dan mendapat peringkat dua terbaik di dunia. Bahkan, saat ini Indonesia telah memiliki lima start-up yang menyandang gelar unicorn dan satu decacorn.
Hal itu diungkapkan oleh Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Josua Simanjuntak.
Menurutnya, Jakarta menjadi start-up terbaik setelah Mumbai, India. Selain itu, dia juga menyatakan perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia telah menerima pendanaan total sebesar US$6,3 miliar setara nyaris Rp100 triliun.
“Ini memang luar biasa sekali. Saat ini ada lima unicorn dan satu decacorn asal Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers virtual, Selasa, 7 Juli 2020.
Unicorn adalah start-up dengan valuasi minimum US$1 miliar setara Rp14 triliun. Sedangkan, decacorn adalah perusahaan rintisan bervaluasi lebih dari US$10 miliar setara Rp140 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dia menambahkan, jumlah start-up di Indonesia tidak lebih banyak ketimbang negara lain di Asia. Di China misalnya, sebanyak sembilan start-up lahir dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu, lanjut Josua, di Mumbai dan Indonesia masing-masing sebanyak lima perusahaan start-up.
“Ini berarti pencapaian yang sangat luar biasa. Kita tahu ada Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, dan JD.id yang merupakan unicorn, dan Gojek yang sekarang decacorn,” imbuhnya.
Dukungan Internet
Pencapaian tersebut, menurut Josua, berdasarkan penetrasi internet di tiap-tiap negara pemilik perusahaan start-up. Penetrasi internet di Indonesia, dia menuturkan, masih tertinggal jauh dengan negara-negara di lainnya.
“Singapura 88 persen, Malaysia 85 persen, Thailand 75 persen, dan Vietnam 70 persen,” tutur dia.
Pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan 200% dari tahun 2019 ke tahun 2020, yakni sebanyak 175 juta pengguna. Saat yang sama, jumlah pengguna internet di Filipina sebanyak 73 juta pengguna, Vietnam sebanyak 68 juta pengguna. Selain itu, Thailand sebanyak 52 juta pengguna dan Malaysia sebanyak 27 juta pengguna.
“Singapura penetrasi internet 88 persen, tapi cuma 5 juta (pengguna),” ujar dia. (SKO)