<p>Foto: Total Bangun Persada</p>
Korporasi

Total Bangun Persada Masih Bisa Untung Rp108,87 Miliar

  • JAKARTA – Perusahaan konstruksi swasta, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,29 triliun di 2020. Ini berarti terjadi penurunan 7,29% dari pendapatan periode sebelumnya yang mencapai Rp2,47 triliun. Mengutip laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI), beban pokok pendapatan TOTL juga turun 4,26% menjadi Rp2,02 triliun dari sebelumnya Rp2,11 triliun. […]

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Perusahaan konstruksi swasta, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,29 triliun di 2020. Ini berarti terjadi penurunan 7,29% dari pendapatan periode sebelumnya yang mencapai Rp2,47 triliun.

Mengutip laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI), beban pokok pendapatan TOTL juga turun 4,26% menjadi Rp2,02 triliun dari sebelumnya Rp2,11 triliun. Alhasil, laba kotor merosot 24,21% menjadi Rp273,07 miliar dari sebelumnya Rp360,31 miliar.

Turunnya laba kotor juga berarti turunnya laba bersih perusahaan sebesar 38,05%. Laba bersih TOTL turun menjadi Rp108,87 miliar dari sebelumnya Rp175,73 miliar.

Di sisi lain, TOTL mencatat kenaikan pendapatan lain-lain sebesar 35% menjadi Rp100,39 miliar dari sebelumnya Rp74,38 miliar. Meski begitu, beban lain-lain membengkak 171,93% menjadi Rp75 miliar dari sebelumnya Rp27,58 miliar.

Adapun, total liabilitas TOTL turun menjadi Rp1,75 triliun dari sebelumnya Rp1,88 triliun. Liabilitas didominasi oleh liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,48 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp2,2 triliun.

Ini berarti total aset TOTL menjadi Rp2,89 triliun di tahun 2020. Rinciannya, aset lancar tercatat sebesar Rp2,2 triliun dan aset tidak lancar tercatat sebesar Rp687,15 miliar.

Adapun kas dan setara kas akhir tahun 2020 yang dimiliki TOTL tercatat sebesar Rp607,94 miliar, turun dari posisi awal tahun yang sebesar Rp657,12 miliar.

TOTL memiliki arus kas operasional negatif Rp59,68 miliar dan menggunakan kas untuk pendanaan sebesar Rp35,66 miliar. Sementara itu, perusahaan menerima kas bersih Rp 41,52 miliar dari aktivitas investasi.