<p>Warga megakses logo Bukalapak melalui website di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Total Dana IPO BEI Meroket 99 Persen Sepanjang 2021, Belum Termasuk Bukalapak

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan yang signifikan terhadap total dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan yang signifikan terhadap total dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Lonjakan ini belum termasuk nilai penghimpunan dana PT Bukalapak.com Tbk yang menargetkan nilai IPO terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, total dana yang terhimpun dari IPO saham sebesar Rp7,61 triliun per 16 Juli 2021. Angka ini meroket hingga 99,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,82 triliun.

Sementara itu, di pipeline saham Bursa masih terdapat 26 perusahaan yang akan segera tercatat di BEI. Perusahaan ini didominasi oleh perusahaan dengan skala menengah dan besar, termasuk raksasa e-commece lokal, Bukalapak.

Bukalapak sendiri menargetkan penghimpunan dana mencapai Rp21,9 triliun lewat skema penawaran saham perdana atawa IPO. Jika terealisasi, ini akan menjadi salah satu IPO terbesar sepanjang sejarah BEI.

Nyoman menilai, dengan adanya IPO skala besar, diharapkan menambah semarak pasar modal Indonesia sekaligus menarik minat tidak hanya investor domestik, tetapi juga investor global untuk menanamkan modal di dalam negeri. 

“Hal yang lebih penting adalah memberikan akses bagi perusahaan untuk tumbuh di pasar modal Indonesia, dan di sisi yang lain memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan dengan berbagai ukuran dan model bisnis,” ujarnya kepada awak media, dikutip Minggu, 18 Juli 2021.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal terus meningkat. Dibandingkan dengan tahun lalu sampai dengan Juni 2021, jumlah investor di pasar modal meningkat 44,45%. 

“Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi,” pungkasnya.