<p>Ilustrasi bisnis PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. / Tower-bersama.com</p>
Korporasi

Tower Bersama (TBIG) Catat Rekor Pertumbuhan Organik Tembus 39.088 Penyewaan

  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 38.976 sepanjang 2021.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten menara milik Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Perseroan mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing Rp6,18 triliun dan Rp5,42 triliun.

Pendapatan dan EBITDA kuartal IV-2021 tumbuh 1,7% dan 0,4% secara kuartalan menjadi Rp1,6 triliun dan Rp1,4 triliun. Secara kumulatif, pendapatan dan EBITDA sepanjang 2021 berhasil tumbuh masing-masing 16,0% dan 16,8% year-on-year (yoy) menjadi Rp6,2 triliun dan 5,4 triliun.

Marjin EBITDA 2021 perseroan meningkat menjadi 87,2% dari 86,7%, karena biaya gaji yang relatif tidak berubah dan penurunan biaya operasional yang turun 4,3% yoy. Meskipun marjin EBITDA akhir kuartal tahun lalu turun tipis 86,6% dibandingkan dengan kuartal III-2021 pada level 87,8%.

Direktur Utama Tower Bersama Hardi Wijaya Liong mengatakan, pada akhir tahun 2021, perseroan memiliki 39.088 penyewaan dan 20.578 site telekomunikasi yang terdiri dari 20.466 menara telekomunikasi dan 112 jaringan DAS.

Ia menyebut, dengan total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 38.976, tenancy ratio perseroan menjadi 1,90x. Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan rekor pertumbuhan dengan pertumbuhan organik yang kuat serta akuisisi portofolio menara. 

“Pada tahun 2021, kami menambahkan 7.633 penyewaan kotor yang terdiri dari 4.348 sites telekomunikasi dan 3.285 tenancy ratio ke portofolio kami,” ujarnya melalui keterangan pers, dikutip Selasa, 22 Maret 2022.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa total pinjaman TBIG mencapai Rp27,9 triliun dengan asumsi mata uang dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung per 31 Desember 2021. Sedangkan, total pinjaman senior sebesar Rp5,3 triliun.

Kemudian, saldo kas perseroan sekitar Rp629 miliar. Sehingga, total pinjaman bersih menjadi Rp27,3 triliun dan total pinjaman senior bersih menjadi Rp4,7 triliun. Lalu, asio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 0,8 kali dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,7 kali. 

Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso menjelaskan pihaknya telah menetapkan penawaran surat utang global dengan tenor 5,5 tahun dan jumlah keseluruhan sebesar US$400 juta dengan tingkat suku bunga 2,80% pada per Oktober 2021.

“Kami juga terus secara reguler mengakses pasar obligasi rupiah melalui program Obligasi Rupiah Berkelanjutan V yang berlaku sampai Agustus 2023,” imbuhnya.