Toyota Motor Manufacturing Indonesia Terapkan ESG dalam Aspek Lingkungan
Transportasi dan Logistik

Toyota Motor Desak Pemerintah India Upayakan Pemotongan Pajak Kendaraan Hibrida

  • Toyota telah mengajukan proposal yang mengusulkan pemotongan pajak sebesar 14% untuk kendaraan hibrida dan 21% untuk kendaraan hibrida fleksibel. Bila di setujui, pegajuan tersebut akan menghasilkan tarif pajak sebesar 37% untuk kendaraan hibrida dan 34% untuk kendaraan hibrida fleksibel.
Transportasi dan Logistik
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

NEW DELHI - Toyota Motor tengah berupaya membujuk pemerintah India untuk mengurangi tarif pajak kendaraan hibrida hingga seperlima dari tarif pajak saat ini. 

Toyota berargumen bahwa kendaraan hibrida memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin konvensional sehingga layak mendapat pengurangan pajak.

Dilansir dari reuters, Senin, 23 Oktober 2023, Toyota telah mengajukan proposal yang mengusulkan pemotongan pajak sebesar 14% untuk kendaraan hibrida dan 21% untuk kendaraan hibrida fleksibel. Bila di setujui, pegajuan tersebut akan menghasilkan tarif pajak sebesar 37% untuk kendaraan hibrida dan 34% untuk kendaraan hibrida fleksibel.

Perbedaan utama antara mobil hybrid dan mobil flex hybrid adalah fleksibilitas dalam penggunaan berbagai sumber tenaga. Mobil flex hybrid memberikan kontrol lebih besar kepada pengemudi dalam memilih bagaimana mereka ingin menggunakan energi, sementara dalam penggunaan  mobil hybrid pengguna tidak dapat mengatur perpindahan daya, kendaraan secara otomatis beralih antara mesin bensin dan motor listrik sesuai dengan kondisi perjalanan.

Untuk memenuhi tingginya permintaan kendaraan hibrida di India, Toyota berencana untuk memperluas kapasitas produksinya. Namun saat ini pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi lebih fokus pada meningkatkan penjualan kendaraan listrik (EV), dengan memberikan insentif besar kepada produsen kendaraan listrik dan baterai.

India saat ini menerapkan tarif pajak sebesar 43% untuk kendaraan hibrida, yang hampir setara dengan tarif pajak kendaraan berbahan bakar bensin sebesar 48%. Sementara itu, kendaraan listrik dikenakan pajak hanya 5%, angka ini menciptakan kesenjangan signifikan dalam pembebanan pajak antara kedua jenis kendaraan.

Produsen otomotif India seperti Tata Motors dan Mahindra & Mahindra telah menunjukkan dukungan kuat terhadap perkembangan peralihan kendaran konvensional ke  kendaraan listrik di seluruh India. Sementara itu, Toyota dan Honda terus mendesak pemerintah India untuk memberikan dukungan yang sama kepada kendaraan hibrida.

Toyota telah sejak lama memulai pengembangan kendaraan listrik dan pada saat yang sama tetap mendongkrak penjualan mobil hybrida merela. Toyota yakin bahwa pendekatan "multi-jalur" dengan tetap menggunakan mobil hybrida diperlukan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim secara lebih efektiv.

Selain pemotongan pajak, Toyota juga mengusulkan agar kendaraan hibrida memenuhi syarat untuk mendapatkan program insentif pemerintah India yang saat ini hanya berlaku bagi kendaraan listrik. 

Program tersebut memberikan diskon kepada pembeli, dengan harapan dapat mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di India. Keputusan pemerintah India akan sangat memengaruhi perkembangan industri otomotif dan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan di negara tersebut.