Tragedi di Stadion Kanjuruhan, FIFA: Ini Adalah Hari yang Gelap Bagi Sepak Bola
- Tragedi nahas yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 kemarin menyisakan pilu untuk banyak orang. Termasuk dari badan tertinggi sepak bola dunia FIFA.
Dunia
JAKARTA - Tragedi nahas yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 kemarin menyisakan pilu untuk banyak orang. Termasuk dari badan tertinggi sepak bola dunia FIFA.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan, dunia sepak bola saat ini sedang terguncang, menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
"Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman," kata Infantino seperti dikutip dalam situs resmi FIFA, Minggu, 2 Oktober 2022.
- SWAT Masuk Imbas Digugat Pailit, Ini 136 Saham Dalam Pemantauan Khusus
- Sambut Era Kendaraan Listrik (Serial 4): Apa Keunggulan dan Kekurangan Kendaraan Listrik?
- Poundsterling Melemah Terhadap Dolar, Pemerintah Inggris Terus Awasi Pasar Keuangan
Ia turut menyampaikan bela sungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman korban yagn kehilangan atas insiden tragis ini.
Kemudian, FIFA bersama dengan komunitas sepak bola di dunia berdoa kepada orang-orang yang ditinggalkan, Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia dan Liga Indonesia pada saat yang sulit ini.
Sebelumnya, tragedi di Kanjuruhan terjadi pasca laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Kejadian itu menyebabkan 127 orang meninggal dunia sejauh ini.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Nico Afinta menyatakan dua dari 127 korban meninggal itu adalah polisi.
Ia juga menyatakan masih terdapat 180 orang yang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.