Tragedi Hujan Lebat di Lumbung Gandum China, Lima Tewas
- Selain menyebabkan korban tewas, hujan lebat membuat 5.600 orang dievakuasi serta 54 hektare lahan pertanian rusak.
Dunia
JAKARTA - Lima orang meninggal dan dua orang hilang akibat banjir usai hujan lebat merusak tanggul sungai di sebuah desa dekat Kota Hangzhou, bagian timur China, akhir pekan lalu. Banjir tersebut turut menyebabkan rumah-rumah terendam air.
Air keruh membanjiri jalanan di sebuah desa di wilayah Dayuan, masuk ke dalam rumah-rumah dan menimbulkan kerusakan pada mobil. China biasanya mengalami hujan lebat pada akhir Juli. Namun dalam beberapa tahun terakhir, badai telah menjadi lebih intens dan sulit diprediksi.
Hujan lebat juga menyebabkan sebagian wilayah timur laut China terendam banjir, merusak puluhan rumah dan menghancurkan tanaman di wilayah yang dikenal sebagai lumbung gandum negara tersebut.
Hampir 5.600 orang dievakuasi oleh pihak berwenang di Provinsi Liaoning, seperti yang dilaporkan oleh stasiun penyiaran negara CCTV, setelah beberapa kota menerima lebih dari 100 milimeter curah hujan.
- Sempat Berjaya Saat Pandemi, VanMoof Kini Resmi Bangkrut
- Naik Drastis, Ekspor Album K-Pop Capai Rp2 Triliun
- Gandeng Jepang, RS Dharmais Kembangkan Penyembuhan Kanker Paling Efektif
Kawasan Pertanian Rusak
Dilansir dari Reuters, Senin 24 Juli 2023, salah satu distrik di ibu kota Provinsi, Dalian, menerima curah hujan sebesar 93 milimeter dalam waktu satu jam. Terlihat dari gambar CCTV, petugas penyelamat tampak berusaha menembus air yang setinggi lutut dengan menggunakan perahu karet.
Kawasan sekitar Jinzhou dan kota pesisir Huludao mengalami kerusakan tanaman pertanian seluas 54 hektare. Meskipun bagian-bagian timur laut sebelumnya mengalami kekeringan pada bulan Mei dan Juni, hujan terakhir tak meringankan situasi. Demikian yang disampaikan Kementerian Pertanian China akhir pekan lalu.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa masih ada risiko bagi tanaman lokal, terutama jagung dan kedelai. Hal itu karena pola cuaca El Nino tahun ini kemungkinan akan menyebabkan cuaca ekstrem lebih sering terjadi.