Kereta yang tertimpa besi proyek pembangunan jalan layang - Penanggiran Kabupaten Muara Enim. (Dok: ANTARA/HO)
Nasional

Tragedi Muara Enim: Ambruknya Crane Flyover

  • Warga Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dikejutkan oleh suara keras di perlintasan Kereta Api (KA) Bantaian Petak Jalan Gunung Megang-Penanggiran pada Kamis pagi, 7 Maret 2024. Suara tersebut disebabkan oleh ambruknya crane flyover Muara Enim saat sedang dipasang pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB.
Nasional
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Warga Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dikejutkan oleh suara keras di perlintasan Kereta Api (KA) Bantaian Petak Jalan Gunung Megang-Penanggiran pada Kamis pagi, 7 Maret 2024. Suara tersebut disebabkan oleh ambruknya crane flyover Muara Enim saat sedang dipasang pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB.

Crane yang roboh menimpa atap kereta api yang sedang melintas, membuat kereta itu harus berhenti.

Kejadian tersebut juga menyebabkan sembilan orang warga dan pekerja yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Muara Enim mengalami luka-luka. Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, mengkonfirmasi, dua korban tewas dalam kejadian tersebut. Mereka adalah Edi Saputra, warga Desa Pegayut Kabupaten Ogan Ilir Sumsel, dan Weston, warga Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Meninggal pukul 13.25 WIB, jenazah Weston rencananya akan dibawa ke Makassar,” ucapnya.

Sementara itu, lima korban lainnya yang terluka dalam kejadian jatuhnya crane Flyover Muara Enim sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) AR Bunda Prabumulih Sumsel.

Para korban adalah Mufaridn (37), yang tinggal di Mess Bantaian, Tegar (23) dan Edi (21), warga Lampung. Selain itu, Budi (51) dan M Hidayat (51), yang tercatat sebagai warga Palembang.

Dua korban lainnya yang terluka, yaitu Wahyudi (26) dan M Fadil (34), dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Rabain Muara Enim, Sumatera Selatan.

Para korban yang meninggal dunia dirawat di RS Rabain Muara Enim sebelum kemudian dibawa ke rumah duka masing-masing. Di tempat kejadian, anggota Polres Muara Enim dan Polda Sumsel melakukan penyelidikan terkait kejadian tragis tersebut.

Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, menyatakan penyebab runtuhnya crane di flyover masih dalam tahap penyelidikan. Mereka tidak dapat berspekulasi apakah itu disebabkan oleh getaran rel kereta api atau faktor lainnya. Kejelasan akan terungkap setelah hasil olah TKP dan secara saintifik baru bisa disimpulkan hasilnya.