trans-power-marine_169.png
Korporasi

Trans Power Marine (TPMA) Bagikan Dividen dan Siap Rights Issue, Nilainya Segini

  • PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) akan membagikan dividen sebesar Rp196,67 miliar pada tahun buku 2023, yang setara dengan Rp75 per saham kepada para pemegang sahamnya.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) akan membagikan dividen sebesar Rp196,67 miliar pada tahun buku 2023. Ini  setara dengan Rp75 per saham kepada para pemegang sahamnya. Selain itu, emiten transportasi pelayaran juga bakal melakukan rigths issue. 

Direktur TPMA Rudi Sutiono menyebutkan pembagian dividen berdasarkan keputusan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 26 April 2024.

"TPMA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp75 per saham atau sebesar Rp196,67 miliar," kata Rudi dalam konferensi pers  Kamis 26 April 2024 di Jakarta. 

Dividen tersebut telah mencakup dividen interim sebesar Rp30 per saham yang dibagikan pada bulan Desember tahun lalu. Oleh karena itu, sisa dividen yang akan dibagikan adalah sebesar Rp45 per saham sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Adapun rasio  pembagian dividen ini setara dengan 63% dari laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp307,72 miliar. Sementara itu, deri lantai bursa, penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham TPMA berada di level Rp675 per saham. Maka dividend yield tercatat sebesar 11,11%. 

“Kami menilai pembagian dividen yang tergolong besar di tengah kebutuhan dana untuk ekspansi sebagai sinyal optimisme dari perusahaan mengenai prospek kinerja ke depan, termasuk neraca keuangan dan arus kas perusahaan,” jelas Stockbit Sekuritas dalam ulasannya hari ini. 

Right Issue

Selain membahas soal dividen, pemegang saham TPMA menyetujui rencana perseroan untuk melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 1,13 miliar lembar saham dengan efek dilusi hingga 30,03%. 

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk melakukan ekspansi non-organik yang meliputi pengambilalihan saham. Stockbit pun berpandangan bahwa TPMA masih memiliki prospek positif sepanjang tahun ini. 

“Rencana ini kami nilai akan berdampak positif untuk TPMA jika perusahaan yang diakuisisi memiliki profitabilitas setara atau lebih baik dari TPMA (GPM 37% dan OPM 30%) dengan valuasi yang lebih rendah dari TPMA (P/E 5,8x),” tambah perusahaan efek tersebut.

Sebagai tambahn, sepanjang 2023 TPMA berhasil meraup laba tahun berjalan sebesar US$19,69 juta atau sekitar Rp307,72 miliar (kurs jisdor Rp15.624 per dolar AS). Laba itu naik 37,76% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama 2022 sebesar US$14,29 juta atau sekitar Rp223,36 miliar.

Capaian laba TPMA didorong pendapatan yang naik 6,02% YoY menjadi US$66,58 juta atau sekitar Rp1,04 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$62,80 juta atau sekitar Rp981,21 miliar.

Menariknya, beban langsung TPMA turun tipis 0,01% menjadi US$41,65 juta di 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$41,66 juta.