BNI Enggan bertransformasi menjadi Bank Digital.
Perbankan

Transaksi Cashless Terus Meningkat, Ini Langkah BNI Perkuat Ekosistem Digital

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia dapat mencapai angka US$220 miliar hingga US$360 miliar pada tahun 2030. Proyeksi ini didasarkan pada data East Ventures Digital Competitiveness Index 2023. Selain itu, data Bank Indonesia menunjukkan adanya pertumbuhan transaksi perbankan digital sebesar 34,43% secara tahunan (yoy) pada triwulan III-2024, dengan total transaksi mencapai 5.666,28 juta.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pertumbuhan transaksi digital di Indonesia terus menunjukkan tren positif, mendorong PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) untuk menghadirkan inovasi baru dalam layanan perbankan digital. Langkah terbaru BNI adalah menjalin kerja sama dengan tujuh mitra strategis guna menciptakan solusi ekosistem digital yang berkelanjutan. 

Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menegaskan pentingnya merespons tren peningkatan transaksi digital dengan langkah yang proaktif. Menurutnya, BNI ingin mengambil peran penting dalam pertumbuhan positif yang sedang terjadi.

“BNI berkomitmen untuk menjadi bagian integral dari perkembangan ini,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, dikutip Jumat, 10 Januari 2025. 

Pernyataan tersebut didukung oleh proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memprediksi nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia dapat mencapai angka US$220 miliar hingga US$360 miliar pada tahun 2030. 

Proyeksi ini didasarkan pada data East Ventures Digital Competitiveness Index 2023. Selain itu, data Bank Indonesia menunjukkan adanya pertumbuhan transaksi perbankan digital sebesar 34,43% secara tahunan (yoy) pada triwulan III-2024, dengan total transaksi mencapai 5.666,28 juta.

Prestasi Digital Banking BNI

Transformasi digital yang dilakukan BNI telah membuahkan hasil signifikan pada kuartal III-2024. Transaksi digital banking BNI mencatat pertumbuhan hingga 1,04 miliar transaksi, meningkat 40,9% secara tahunan. 

Nilai transaksi pun melonjak 26,2% yoy, mencapai Rp1.104 triliun. Paolo optimistis bahwa kehadiran solusi BNI Ekosistem akan menjadi langkah strategis untuk menyediakan solusi perbankan menyeluruh bagi nasabah.

Tiga Pilar Ekosistem Digital BNI

BNI Ekosistem saat ini terdiri dari tiga sektor utama:

  1. Campus Financial Ecosystem (CFEST): Ditujukan untuk sektor pendidikan dengan solusi digital yang mempermudah pengelolaan keuangan universitas.
  2. Smart Healthcare: Berfokus pada layanan kesehatan dan rumah sakit untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan terintegrasi.
  3. Smart Tenant: Menyediakan solusi untuk kawasan industri, termasuk pergudangan dan manajemen kawasan.

BNI juga berencana mengembangkan ekosistem lainnya sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Kolaborasi dengan Mitra Strategis

Sebagai langkah konkret, BNI menandatangani perjanjian kerja sama dengan tujuh mitra strategis pada Senin (23/12/2024) di Jakarta. Mitra-mitra ini terbagi ke dalam tiga ekosistem utama:

  • Ekosistem Pendidikan (CFEST): PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), PT Teknologi Kartu Indonesia (TKI), dan PT Rizki Tujuhbelas Kelola (R17).
  • Ekosistem Kesehatan (Smart Healthcare): PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic) dan PT Jejaring Tiga Artha (ZiCare).
  • Ekosistem Kawasan (Smart Tenant): PT Krakatau Information Technology (KIT) dan PT Realta Chakra Dharma (Realta).

Harapan dari Kerja Sama

Paolo menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan nasabah yang terus berkembang. “Kami berharap sinergi ini dapat memperkuat pertumbuhan bisnis di masa depan, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, dan kawasan industri,” ungkapnya.

Dukungan dari Mitra

Direktur Utama PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), Syarif Hidayat, menyatakan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. “Kami optimistis bisa berkontribusi signifikan dalam membangun ekosistem berkelanjutan di sektor pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Chief Business Development Officer PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic), Theogratia Dinovan. Ia menilai kolaborasi ini dapat meningkatkan layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien melalui platform terpadu. “Kami berharap dapat memperluas aksesibilitas layanan kesehatan untuk pasien dan tenaga kesehatan kapan pun dan di mana pun,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Information Technology (KIT), Budi Tjandra Negara, optimistis bahwa kemitraan ini akan memperkuat integrasi layanan di kawasan industri. “Sinergi dengan BNI Ekosistem adalah langkah yang sangat positif bagi kami,” tuturnya.