<p>Warga menunjukkan uang kertas rupiah baru tahun emisi 2016 usai melakukan penukaran di pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (19/12). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Transaksi Gunakan Uang Tunai Merosot Tajam Selama PSBB

  • JAKARTA – Perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pembayaran digital di tengah pandemi COVID-19. Dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), aktivitas masyarakat menjadi terbatas lantaran harus menerapkan physical distancing. Mayoritas pemenuhan kebutuhan, seperti belanja pun dilakukan secara online. Hal ini terbukti dari penggunaan uang tunai yang merosot drastis. […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pembayaran digital di tengah pandemi COVID-19.

Dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), aktivitas masyarakat menjadi terbatas lantaran harus menerapkan physical distancing. Mayoritas pemenuhan kebutuhan, seperti belanja pun dilakukan secara online.

Hal ini terbukti dari penggunaan uang tunai yang merosot drastis. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Mei 2020 turun 6,06% year-on-year (yoy) menjadi Rp798,6 triliun.

“Penurunan ini sejalan dengan dampak menurunnya permintaan uang baik akibat pelemahan kegiatan ekonomi di masa pandemi, maupun dampak penundaan cuti bersama Idulfitri,” ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi daring, Kamis, 18 Juni 2020.

Ia merinci, penurunan juga terjadi pada transaksi nontunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik pada April 2020, semula turun 4,72% pada Maret 2020, lalu turun lagi 18,96% yoy.

Sebaliknya, transaksi uang elektronik pada April 2020 tumbuh tinggi mencapai 64,48% yoy. Begitu pula dengan volume transaksi digital banking yang tumbuh 37,35% yoy.

Peningkatan transaksi digital tersebut, kata Perry, membuktikan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat dimudahkan atas penggunaan teknologi. Ia mengatakan, saat ini perbankan saling berkompetisi untuk meningkatkan layanan secara digital.

“Sektor keuangan berlomba memberikan layanan terbaik untuk transaksi keuangan secara digital. Bank, misalnya, buka rekening tidak harus datang ke kantor, tetapi bisa lewat handphone,” ujarnya.

Salah satu bank yang mencatat kenaikan transaksi digital, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. alias BNI. Pada kuartal I-2020, transaksi digital BNI naik 31% disumbang oleh pertumbuhan transaksi BNI Mobile Banking yang meningkat sebesar 84,4% menjadi 63 juta transaksi.

“Jika dilihat dari rupiahnya, (transaksi digital) meningkat dari Rp56,1 triliun menjadi Rp103,4 triliun,” ungkap Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies dalam siaran pers yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 19 Juni 2020.

Kenaikan transaksi juga terjadi pada layanan BNI Direct yang disiapkan untuk nasabah korporasi. Pada kuartal I-2020, volume transaksi BNI Direct naik 55%, begitu pula jumlah transaksinya meningkat 44%. (SKO)