Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di perairan Banten. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Transcoal Pacific (TCPI) Raup Kontrak Jumbo Rp2,18 Triliun

  • Emiten penyedia jasa transportasi laut dan logistik, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mendapatkan kontrak baru jasa pengangkutan batu bara dengan total nilai Rp2,18 triliun.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten penyedia jasa transportasi laut dan logistik, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mendapatkan kontrak baru jasa pengangkutan batu bara dengan total nilai Rp2,18 triliun.

Direktur Transcoal Pacific, Erizal Darwis mengatakan kontrak ini terbagi menjadi dua macam perjanjian. Pertama, perjanjian Coal Transportation Contract of Barging Services dengan estimasi nilai kontak Rp1,6 triliun.

Kedua, perjanjian Coal Transportation Contract dengan estimasi nilai kontrak sebesar Rp576 miliar. Sedangkan, periode kontrak yang ditetapkan untuk kedua perjanjian ini masing-masing selama 10 tahun.

Erizal mengungkapkan, perolehan kontrak tersebut diraih dari salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalimantan Selatan untuk pengangkutan batu bara di daerah Asam-Asam. Namun, ia tidak menjealskan secara detil nama perusahaan tersebut.

“Hal ini berdampak positif terhadap kegiatan operasional perseroan karena perseroan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan untuk mengangkut batu bara milik pelanggan,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 24 Desember 2021.

Sebelumnya, perseroan sempat meraih kontrak Provision of Coal Freight Service yang diperoleh dari salah satu perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Timur pada 10 November 2021.

Pada perjanjian itu, perseroan dipercaya untuk mengangkut batu bara ke PLTU yang berlokasi di Cilegon, Banten. Nilai transaksi diperkirakan sebesar Rp137 miliar dengan periode kontrak selama 9 bulan.

Melansir data RTI, saham TCPI terkoreksi 0,25% menuju level Rp10.175 per lembar pada akhir sesi perdagangan Jumat, 24 Desember 2021. Saat ini, perseroan tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebanyak Rp50,88 triliun.