Penandatanganan Kerja Sama BRI Agro dengan Fintech Payfazz.
Korporasi

Transformasi Jadi Bank Digital, Laba Bersih BRI Agro Naik 31 Persen Jadi Rp26,2 Miliar pada Semester I-2021

  • Beban bunga AGRO susut hingga 34% yoy menjadi Rp445 miliar dari sebelumnya Rp675,20 miliar pada semester I-2020.
Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) membukukan kenaikan laba bersih hingga 31% year on year (yoy) pada semester I-2021. Laba bersih calon bank digital ini terbang dari Rp20,04 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp26,22 miliar pada semester I-2021.

Padahal, pendapatan bunga AGRO tergelincir dari Rp998,32 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp879,11 miliar pada semester I-2020. Meski begitu, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ini berhasil mengurangi beban bunga secara cukup signifikan.

Beban bunga AGRO susut hingga 34% yoy menjadi Rp445 miliar dari sebelumnya Rp675,20 miliar pada semester I-2020. Alhasil, pendapatan bunga bersih AGRO masih bisa tumbuh 34,21% dari Rp323,11 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp433,66 miliar pada semester I-2021.

Dari segi intermediasi bank, AGRO menyalurkan kredit sebesar Rp18,36 triliun pada semester I-2021. Realisasi itu lebih rendah posisi akhir 2020 yang sebesar Rp19,49 triliun.

Meski begitu, AGRO mengalami peningkatan dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dari 23,32% pada akhir Juni 2020 menjadi 24,90%. Menguatnya aspek permodalan AGRO diikuti oleh kualitas aset yang membaik.

Hal itu dapat ditinjau dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross yang susut dari 8,33% pada semester I-2020 menjadi 4,49% pada Semester I-2021. Meski begitu, nilai NPL gross ini masih melebihi rata-rata industri yang sebesar 3.35% per Mei 2021.

Secara keseluruhan, total aset AGRO menyusut dari Rp28,01 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp25,40 triliun pada akhir Juni 2021. Kompak, posisi liabilitas pun berkurang dari Rp23,72 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp21,06 triliun pada akhir Juni 2021.

Adapun posisi ekuitas AGRO berada di level Rp25,40 triliun per semester I-2021. Meningkatnya laba bersih AGRO ini ditopang oleh rencana perseroan bertransformasi menjadi bank digital.

Mengubah Nama

Direktur Utama AGRO Kasper Situmorang mengatakan bakal mengubah nama perseroan dalam waktu dekat. Sejumlah target fantastis pun telah dipatok Kasper bila perseroan resmi menjadi bank digital.

Setelah resmi menjadi bank digital nanti, BRI Agro menargetkan 80% pembiayaan digital pada 2023. Dalam memperkokoh aspek digital, Kasper mengungkapkan perseroan diuntungkan dengan adanya entitas BRI Ventures yang merupakan modal ventura dari sejumlah startup terkemuka seperti LinkAja, Investree, hingga Modalku.

“Perubahan nama adalah langkah perseroan menjadi bank digital untuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara),” kata Kasper dalam webinar belum lama ini.

Rencana transformasi ini juga berimplikasi pada pergerakan harga saham AGRO di bursa. harga sama AGRO sudah menguat 119,3% ytd.  Bahkan, harga saham AGRO sudah tumbuh delapan kali lipat, tepatnya 870%, secara yoy.