Transformasi Vietnam: dari Musuh Amerika, Jadi Sahabat Investasi Barat
- Vietnam menawarkan tax holiday selama 50 tahun kepada Apple, sebuah insentif yang jarang ditemukan di negara lain. Selain itu, perusahaan teknologi raksasa ini juga mendapatkan fasilitas berupa lahan gratis untuk mendukung operasionalnya.
Nasional
HANOI - Vietnam terus menunjukkan transformasi luar biasa dari negara yang dulu menjadi musuh bebuyutan Amerika Serikat, kini menjadi mitra strategis dan pusat manufaktur favorit perusahaan-perusahaan Barat. Salah satu bukti keberhasilan diplomasi ekonomi Vietnam adalah pemberian fasilitas tax holiday selama 50 tahun kepada Apple, langkah yang menegaskan posisi negara ini sebagai tujuan investasi utama di Asia Tenggara.
Vietnam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7% pada kuartal kedua 2019, menjadikannya negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, menurut laporan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW). Transformasi ini menjadikan Vietnam yang sebelumnya termasuk salah satu negara termiskin di dunia tiga dekade lalu, kini menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan paling pesat di kawasan.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis, 5 desember 2024, kesuksesan ekonomi Vietnam berakar pada reformasi besar-besaran yang diperkenalkan melalui program Đổi Mới pada akhir 1980-an, yang mengubah perekonomian stagnan menjadi sistem socialist-oriented market economy. Langkah ini membuka jalan bagi liberalisasi perdagangan, deregulasi pasar, dan penciptaan iklim investasi yang kompetitif.
- Tolak Warisan Rp81 Triliun, Anak Bos Astro Pilih jadi Biksu
- Harga Sembako di Jakarta: Cabe Rawit Hijau Naik, Semangka Turun
- Menguat Rp9.000 Segram, Simak Daftar Harga Emas Antam Hari ini
Menurut World Bank dan Brookings, pertumbuhan ekonomi Vietnam juga ditopang oleh kebijakan investasi publik yang kuat, penurunan biaya investasi, serta reformasi perdagangan yang meningkatkan daya saing negara tersebut di pasar global. Dengan strategi ini, Vietnam terus memperkuat posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara.
Sejak reformasi ekonomi Đổi Mới pada 1986, Vietnam telah berkembang menjadi salah satu ekonomi paling dinamis di kawasan ASEAN. Pemerintah Vietnam secara konsisten menawarkan insentif menarik bagi investor asing, seperti pembebasan pajak jangka panjang dan penyediaan lahan gratis, untuk mendukung pembangunan sektor manufaktur.
Langkah ini berbuah manis. Apple, yang sebelumnya mengandalkan China sebagai basis produksi utama, kini menjadikan Vietnam sebagai salah satu pusat produksi strategisnya. Investasi Apple di Vietnam tercatat mencapai Rp249,7 triliun, telah menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja.
Strategi Tax Holiday Vietnam
Vietnam menawarkan tax holiday selama 50 tahun kepada Apple, sebuah insentif yang jarang ditemukan di negara lain. Selain itu, perusahaan teknologi raksasa ini juga mendapatkan fasilitas berupa lahan gratis untuk mendukung operasionalnya.
Strategi ini dirancang untuk meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) dengan memanfaatkan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China. Vietnam berupaya menarik perusahaan-perusahaan Barat yang ingin mendiversifikasi rantai pasok mereka agar lebih berkelanjutan.
Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dengan menjadikan sektor manufaktur sebagai tulang punggung ekonomi negara. Vietnam menargetkan kontribusi sektor manufaktur mencapai 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2030, sebagai langkah nyata menuju transformasi ekonomi yang lebih kuat dan berdaya saing.
- Tolak Warisan Rp81 Triliun, Anak Bos Astro Pilih jadi Biksu
- Harga Sembako di Jakarta: Cabe Rawit Hijau Naik, Semangka Turun
- Menguat Rp9.000 Segram, Simak Daftar Harga Emas Antam Hari ini
Vietnam dan Barat: Era Kemitraan Baru
Hubungan antara Vietnam dan Amerika Serikat kini berada di titik terbaik sepanjang sejarah. Amerika menjadi mitra dagang terbesar kedua Vietnam, sementara perusahaan-perusahaan Amerika terus meningkatkan investasi mereka di negara ini.
Keberhasilan Vietnam dalam menarik Apple dan perusahaan multinasional lainnya mencerminkan keahlian diplomasi dan daya tarik ekonominya. Vietnam adalah contoh bagaimana negara kecil dapat memanfaatkan peluang global untuk menjadi kekuatan ekonomi baru.
Keberhasilan Vietnam memberikan tantangan sekaligus inspirasi bagi Indonesia. Dengan potensi pasar yang besar, Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kebijakan investasi yang lebih kompetitif untuk bersaing di tingkat global.
Dari musuh bebuyutan Amerika menjadi sahabat strategis, Vietnam telah membuktikan bahwa sejarah bukan penghalang untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.