Transisi Energi Hijau, PLN Terapkan Co-firing 6 Persen di PLTU Paiton
- PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menerapkan penggunaan biomassa sebesar 6% untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Nasional
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menerapkan penggunaan biomassa sebesar 6% untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Sasaran peningkatan biomassa ini dilaksanakan di PLTU Paiton unit 1 dan 2 yang merupakan backbone kelistrikan Bali yang akan memasok kebutuhan listrik saat KTT G20 pada November 2022.
"Dengan persentase lebih tinggi dari yang sebelumnya 5% menjadi 6%, semua peralatan beroperasi normal dan SO2, NOx emisi dalam kondisi bagus di bawah batas nilai maksimum yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya.
- Sontek 3 Strategi Bertahan Hidup saat Inflasi Tinggi
- Ibu-Ibu, Begini Cara Beli Minyak Goreng Murah Rp14.000 per Liter
- Yuk Intip 4 Fakta Jalan Tol Pertama di Sumatra
Uji coba terhadap peningkatan porsi biomassa PLTU Paiton telah dilaksanakan dan dalam waktu dekat akan dilakukan uji coba peningkatan porsi co-firing.
Darmawan melanjutkan jika peningkatan porsi co-firing telah dilaksanakan akan dilanjutkan pada peningkatan porsi biomassa, yang sebelumnya dilakukan pengujian sampel cangkang sawit sebagai biomassa untuk penerapan co-firing.
Selain PLTU Paiton, PJB juga telah melakukan uji coba peningkatan biomassa di PLTU Tembilahan hingga 100% co-firing biomassa cangkang sawit secara bertahap dari 25, 50, 75 hingga 100%.
Per Juni 2022, PT PJB telah menghasilkan 114,065.87 MWh energi hijau yang berasal dari co-firing dan telah sukses mengurangi CO2 sebesar 176,111.76 metrik Ton CO2 equivalent avoided.
Khusus untuk PLTU Paiton 1-2 berhasil mengurangi CO2 sebesar 70,626.54 metrik ton CO2.