Trauma Dampak Radiasi Nuklir Chernobyl, Warga Eropa Berburu Tablet Yodium
- Orang-orang di seluruh Eropa berburu tablet yodium di tengah kemungkinan dampak radiasi nuklir akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Dunia
BRUSSELS - Orang-orang di seluruh Eropa berburu tablet yodium di tengah kemungkinan dampak radiasi nuklir akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Tablet-tablet itu membantu mengurangi ancaman kanker tiroid jangka panjang yang rentan terjadi pada kelompok bayi dan anak-anak, seperti dikutip dari Fortune pada 23 Maret 2022.
Ketakutan ini muncul mengingat kanker tiroid yang banyak muncul setelah bencana radiasi nuklir yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986.
- Harga Emas Antam Turun Goceng, Ini Daftarnya
- Kurs Dolar Hari Ini: The Fed Berpotensi Naikkan Suku Bunga Lagi, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah
- Indra Kenz Kemungkinan Sembunyikan Aset di Kripto, PPATK Lakukan Pelacakan
Tablet ini menjadi pelindung dari yodium radioaktif yang terlepas saat ledakan nuklir, seperti dikutip dari VICE. Obat ini akan menyerap radiasi dari ledakan yang menyebabkan kanker tiroid yang banyak muncul akibat bencana Chernobyl.
Tetapi tablet ini tidak melindungi bahaya lain dari ledakan nuklir, seperti cedera termal atau fisik dari ledakan itu sendiri atau radiasi ke area tubuh lainnya.
Ketakutan ini muncul setelah pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyiapkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi.
Selain itu, pertempuran di beberapa lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina juga menjadi penyebab kembalinya ingatan akan bencana Chernobyl di Eropa.
Sebuah pabrik di Rumania telah selesai membuat 30 juta tablet yodium untuk menghadapi kemungkinan bencana radiasi nuklir di Ukraina.
Pabrik farmasi ini mempercepat produksi tablet dan memprioritaskan wanita hamil dan anak-anak yang paling rentan terhadap efek radiasi.
“Lebih dari 90% populasi yang mengonsumsi sehari sebelumnya akan sepenuhnya terlindungi. Jika ledakan terjadi 8 jam setelahnya, hanya 50% akan terlindungi. Dan setelah 24 jam, hanya 10% yang aman,” ujar Perdana Menteri Rumania, Nicolae Ciucă, seperti dikutip dari VICE.
- Harga Emas Antam Turun Goceng, Ini Daftarnya
- Kurs Dolar Hari Ini: The Fed Berpotensi Naikkan Suku Bunga Lagi, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah
- Indra Kenz Kemungkinan Sembunyikan Aset di Kripto, PPATK Lakukan Pelacakan
Menurut laporan Brussels Times, sekitar 30.000 warga Belgia telah mendatangi apotek-apotek untuk mendapatkan pil gratis yang disediakan pemerintah.
Permintaan tablet yodium di Finlandia meningkat 100 kali lipat sejak awal invasi Rusia ke Ukraina yang mengakibatkan kehabisan stok di berbagai apotek, menurut Bloomberg.
Apotek di setidaknya sembilan negara Uni Eropa melaporkan peningkatan permintaan tablet sejak perintah siaga tinggi pasukan nuklir Rusia oleh Presiden Putin, seperti dikutip dari Euronews.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengumumkan bahwa Prancis telah mengirimkan tablet dan produk obat-obatan lainnya pada Ukraina.
Kekhawatiran tertinggi juga terjadi di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina seperti Republik Ceko, Kroasia, dan Bulgaria.
“Dalam beberapa hari terakhir, apotek-apotek di Bulgaria telah menjual tablet itu sebanyak yang mereka jual dalam setahun,” kata pimpinan asosiasi apoteker di Bulgaria pada awal bulan Maret lalu.