<p>Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membebaskan biaya retribusi maupun sanksi administratif untuk pedagang. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Tren Borong Makanan Berubah Gegara Pandemi

  • JAKARTA – Tidak hanya mengubah pola hidup sehat masyarakat, COVID-19 juga mengubah cara masyarakat berbelanja. Shopee Indonesia mencatat ada empat perubahan besar tren pemenuhan kebutuhan makanan dan bahan makanan sejak munculnya pandemi COVID-19. Kini, tren pembelian produk makanan bergeser secara daring (daring) dan tren pembelian makanan secara berulang tumbuh hingga empat kali lipat. Pertumbuhan ini […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Tidak hanya mengubah pola hidup sehat masyarakat, COVID-19 juga mengubah cara masyarakat berbelanja. Shopee Indonesia mencatat ada empat perubahan besar tren pemenuhan kebutuhan makanan dan bahan makanan sejak munculnya pandemi COVID-19.

Kini, tren pembelian produk makanan bergeser secara daring (daring) dan tren pembelian makanan secara berulang tumbuh hingga empat kali lipat. Pertumbuhan ini didorong oleh adanya kebijakan pembatasan sosial dan penjual di Shopee yang berinovasi menawarkan produknya secara daring dengan menggunakan platform live streaming.

“Kami melihat ini sebagai evolusi jangka panjang, dan Shopee akan terus berusaha memimpin tren ini di tahun-tahun mendatang,” kata Handika Jahja, Direktur Shopee Indonesia, Kamis, 25 Juni 2020.

Empat Perubahan

Setidaknya, Shopee merangkum ada empat tren utama untuk pasar makanan dan kebutuhan bahan makanan di Indonesia. Pertama, konsumen lebih memilih platform e-commerce untuk membeli makanan dan bahan makanan.

Terlihat dari adanya peningkatan transaksi hingga empat kali lipat dan aktivitas belanja terpantau tinggi di sepanjang minggu. Dengan jumlah kunjungan tertinggi ada pada hari Senin, Selasa, dan Jumat.

Kedua, adanya evolusi cara masyarakat membeli makanan dan bahan makanan guna beradaptasi di era kenormalan baru (ner normal). Shopee melihat adanya permintaan tinggi untuk makanan kaleng pada Maret 2020 hingga tujuh kali lipat.

Peningkatan juga terjadi pada permintaan makanan segar yang naik 11 kali lipat pada April lalu. Dengan produk terpopulernya adalah kecap asin, beras, gula kemasan, kopi instan, daging potongan, dan kebab frozen.

Ketiga, konsumen laki-laki terpantau sebagai pembeli yang melakukan aktivitas belanja paling besar. Hal ini diikuti dengan meningkatnya aktivitas belanja daring dari konsumen di luar wilayah Jakarta.

Keempat, digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang pemerintah gencarkan telah menjadi cara baru pelaku usaha untuk berdagang. Dengan digitalisasi produk, Shopee mendorong peningkatan transaksi penjualan rata-rata 3,5 kali lipat.

Digitalisasi ini memungkinkan penjual memperluas pasarnya dan memberikan produk yang lebih variatif bagi konsumen. Untuk mendukung program digitalisasi UMKM, Shopee memberikan sejumlah kemudahan berupa program yang menguntungkan bagi konsumen dan penjual.

“Situasi COVID-19 menciptakan perubahan besar dalam gaya hidup konsumen, yang turut mempengaruhi cara mitra brand dan penjual menjalankan bisnis mereka,” tambah Handika. (SKO)