Tren Istilah: Apa Itu Ageism di Tempat Kerja dan Efeknya
Gaya Hidup

Tren Istilah: Apa Itu Ageism di Tempat Kerja dan Efeknya

  • Inilah penjelasan mengenai istilah ageism dan dampaknya di dunia kerja sekaligus cara mengatasinya.
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Tidak dipungkiri keyakinan atau asumsi bias yang dipercaya oleh orang lain soal karakteristik fisik misalnya jenis kelamin penampilan, atau etnis berpotensi membawa keuntungan dan kerugian di tempat kerja.

Salah satu karakteristik yang dapat berpotensi memengaruhi hampir semua karyawan selama masa kerja adalah soal usia. Hal inilah yang menimbulkan adanya istilah ageism.

Ageism adalah suatu istilah yang mendefinisikan sebagai stereotipe, prasangka, atau diskriminasi terhadap seseorang karena usia. Ageism dapat berdampak positif atau negatif bagi seseorang, tapi umumnya ageism memiliki konotasi yang negatif.

Pada umumnya ageism lebih berdampak negatif pada pekerja termuda dan tertua pada suatu perusahaan. Berbagai penelitian juga telah menghubungkan diskriminasi berbasis usia dengan keyakinan dan asumsi negatif.

Karyawan yang lebih muda sering dianggap malas, kurang dapat diandalkan, kurang teliti, kurang terorganisir, egois, dan kurang termotivasi hanya karena usia mereka.

Efek atau dampak ageism pada karyawan yang lebih muda yaitu mereka cenderung diabaikan untuk mendapatkan kesempatan pelatihan, tanggung jawab yang lebih besar, dan promosi. 

Tidak hanya itu, pekerja yang lebih muda juga ada yang menerima gaji dan tunjangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja tua yang berpengalaman serupa.

Sedangkan ageism pada karyawan yang lebih tua menunjukkan asumsi bahwa pekerja yang lebih tua dianggap dapat menguntungkan. Mereka dianggap dapat lebih diandalkan, lebih loyal, dan memiliki etos kerja yang lebih kuat.

Namun, jauh lebih umum bagi pekerja yang lebih tua untuk menghadapi stereotip negatif, termasuk persepsi bahwa mereka kurang dapat beradaptasi, tidak memiliki kemampuan fisik yang baik, kompetensi teknologi yang terbatas, kurang dapat dilatih, dan cenderung menolak perubahan,

Stereotip negatif terhadap pekerja yang lebih tua ini meski sebagian besar tidak berdasar, ternyata tetap ada dan mengakibatkan diskriminasi yang signifikan. Pekerja yang berusia lebih tua jika kehilangan pekerjaan maka akan cenderung menganggur lebih lama dan mungkin akhirnya mau tidak mau mengambil pekerjaan dengan keterampilan rendah sehingga upahnya juga rendah.

Efek adanya ageism ini ini tidak hanya mengakibatkan diskriminasi secara langsung, tapi juga mengakibatkan timbulnya kinerja pekerja, bahkan untuk karyawan yang sebelumnya memiliki kinerja yang kuat. 

Cara Mengatasi Ageism

Seperti yang dilansir dari laman The London School of Economics and Political Science, di antara negara-negara dengan populasi yang menua akan menaikkan usia pensiun dan memperpanjang masa kerja secara luas. Selain itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan bagaimana memastikan bahwa tempat kerja tetap inklusif untuk semua kelompok umur sekaligus menghindari timbulnya kerugian pada individu, antarpribadi, dan organisasi.

Itu tadi penjelasan mengenai istilah ageism dan dampaknya di dunia kerja sekaligus cara mengatasinya.