Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam KTT G20 pada 2019 / Dok. Setneg
Nasional

Tren Istilah: Apa Itu Presidensi G20?

  • Pembentukan G20 tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan Group of Seven (G7) dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global yang dihadapi saat itu
Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA - Istilah G20 seketika muncul di mana-mana, melalui berbagai media promosi seperti spanduk, iklan internet, topik berita, dan sebagainya.

Tenarnya istilah tersebut bermula ketika Indonesia didapuk sebagai tuan rumah (Presidensi) Group of Twenty (G20) selama satu tahun di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Praktis, Indonesia juga bertanggung jawab atas agenda G20 yang dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada November 2022.

Sebelumnya, Presidensi G20 dipegang oleh Italia. Mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, Indonesia resmi menyandang Presidensi G20 dalam serah terima di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021.

Mengutip berbagai laman resmi pemerintah, G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% produk domestik bruto (PDB) dunia. 

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Sejarah Pendirian G20

Fakta menariknya, pembentukan G20 tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan Group of Seven (G7) dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global yang dihadapi saat itu. 

Pada 1999, atas saran dari para Menteri Keuangan G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis), para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global 1997-1999. Sejak saat itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur.

Pada tanggal 14 - 15 November 2008, Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 pertama untuk melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan yang saat itu tengah terjadi di Amerika Serikat.

Pada kesempatan itu, para pemimpin negara G20 sepakat utnuk melakukan pertemuan lanjutan. Pada 1 – 2 April 2009, London menjadi tuan rumah (Presidensi) KTT G20 kedua di bawah koordinasi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. 

Selanjutnya, KTT G20 ketiga dilaksanakan di Pittsburg pada 24 – 25 September 2009, di bawah koordinasi Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. KTT G20 keempat selanjutnya diadakan di Toronto pada 26 – 27 Juni 2010 di bawah koordinasi Perdana Menteri Kanada Stephen Harper. 

Di tahun yang sama, Presiden Korea Lee Myung-Bak memimpin KTT Seoul pada 11 – 12 November 2010. Kemudian berturut-turut KTT selanjutnya diadakan di Cannes, Prancis (2011); Los Cabos, Mexico (2012); St. Petersburg, Rusia (2013); Brisbane, Australia (2014); Antalya, Turki (2015); Hangzhou, RRT (2016); Hamburg, Jerman (2017); Buenos Aires, Argentina (2018); Osaka, Japan (2019); Italia (2020).