<p>Gambar multi exposure latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 1 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Tren Istilah Bisnis: Apa Itu Stakeholder?

  • Ketahui apa itu stakeholder di perusahaan, arti, jenis, fungsi, dan hubungannya.
Industri
Octavia Tunggal Dewi

Octavia Tunggal Dewi

Author

JAKARTA - Stakeholder atau pemangku kepentingan merupakan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dan mampu dipengaruhi atau mempengaruhi bisnis. Stakeholder utama dalam perusahaan pada umumnya adalah investor, karyawan, pelanggan, dan pemasoknya.

Dikutip dari corporatefinanceinstitute.com, dalam bisnis, stakeholder adalah setiap individu, kelompok, atau pihak yang mempunyai kepentingan dalam suatu organisasi dan hasil dari tindakannya.

Contoh umum stakeholder yaitu karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemasok, masyarakat, dan pemerintah. Stakeholder yang berbeda memiliki kepentingan yang berbeda, dan perusahaan sering menghadapi trade-off dalam mencoba menyenangkan mereka semua.

Stakeholder terbagi menjadi dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal yaitu orang-orang yang kepentingannya dalam suatu perusahaan datang melalui hubungan langsung, seperti pekerjaan, kepemilikan, atau investasi.

Misalnya, sebuah perusahaan modal ventura memutuskan untuk menginvestasikan $5 juta dalam sebuah startup teknologi dengan imbalan 10% ekuitas dan pengaruh yang signifikan, perusahaan tersebut menjadi stakeholder internal dari startup tersebut.

Stakeholder eksternal yaitu mereka yang tidak secara langsung bekerja dengan perusahaan namun entah bagaimana dipengaruhi oleh tindakan dan hasil bisnis. Pemasok, kreditur, dan kelompok publik semuanya dianggap sebagai pemangku kepentingan eksternal.

Stakeholder eksternal tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan. Sebaliknya, stakeholder eksternal biasanya yaitu orang atau organisasi yang dipengaruhi oleh operasi bisnis.

Stakeholder menjadi hal penting karena beberapa alasan. Stakeholder internal penting karena operasi bisnis bergantung pada kemampuan mereka untuk bekerja sama mencapai tujuan bisnis. Stakeholder eksternal penting karena dapat mempengaruhi bisnis secara tidak langsung.

Misalnya, pelanggan dapat mengubah kebiasaan membelinya, pemasok dapat mengubah praktik manufaktur dan distribusinya, serta pemerintah dapat mengubah Undang-Undang dan peraturan. Sehingga pada akhirnya, mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal adalah kunci keberhasilan bisnis jangka panjang.