Tren Istilah Ekonomi: Apa Itu Franchise?
Industri

Tren Istilah Ekonomi: Apa Itu Franchise?

  • Konsep bisnis franchise berasal dari pertengahan abad ke-19 saat dua perusahaan yaitu McCormick Harvesting Machine Company dan IM Singer Company
Industri
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Anda tentu kerap mendengar istilah franchise, apalagi saat menyinggung soal bisnis makanan. 

Istilah ini juga dikenal dengan nama waralaba yaitu suatu jenis lisensi yang memberikan penerima franchise suatu akses ke bisnis, proses, dan merek dagang dari pemilik usaha. Sehingga memungkinkan penerima franchise untuk menjual produk atau layanan di bawah nama bisnis pemilik franchise. 

Pelaku usaha yang ingin meningkatkan pangsa pasar atau jangkauan penjualannya dengan biaya yang lebih rendah, dapat mewaralabakan produk dan nama mereknya. Franchise menjadi usaha patungan antara franchisor (pemilik bisnis) dan franchisee (penerima franchise).  

Model franchise adalah cara yang populer bagi pengusaha untuk memulai mengembangkan bisnis. Apalagi jika mulai memasuki industri yang sangat kompetitif seperti makanan cepat saji. 

Satu keuntungan besar yang diterima oleh franchisee adalah memiliki hak dan akses ke nama merek perusahaan yang sudah mapan. Jadi, penerima franchise tidak perlu menghabiskan sumber daya untuk memperkenalkan nama merek dan produk kepada pelanggan.

Seperti yang dilansir dari laman Investopedia, konsep bisnis franchise berasal dari pertengahan abad ke-19 saat dua perusahaan yaitu McCormick Harvesting Machine Company dan IM Singer Company yang mengembangkan sistem organisasi, pemasaran, dan distribusi yang diakui sebagai pelopor franchise. 

Sedangkan franchise makanan dan perhotelan paling awal dikembangkan pada tahun 1920-an dan 1930-an, di mana A&W Root Beer meluncurkan bisnis franchise pada tahun 1925.

Ada banyak keuntungan dan kerugian untuk berinvestasi dan memiliki usaha dalam franchise. Manfaat yang diakui dari model franchise yaitu formula bisnis suatu produk biasanya sudah siap pakai untuk diikuti dan hadir dengan produk dan layanan yang telah teruji pasar. 

Sedangkan kerugian dari franchise yaitu termasuk biaya awal yang berat serta biaya royalti yang berkelanjutan.

Jika Anda tidak ingin menjalankan bisnis berdasarkan ide orang lain, Anda bisa memulainya sendiri. Tetapi memulai perusahaan Anda sendiri juga bisa  berisiko, meskipun mungkin menawarkan imbalan atau keuntungan yang lebih baik.