Tren Istilah Ekonomi: Apa Itu Resesi
Nasional

Tren Istilah Ekonomi: Apa Itu Resesi?

  • Akhir-akhir ini Anda tentu kerap mendengarkan istilah resesi baik lewat media sosial, berita, atau di televisi. Inilah pengertian dari istilah ekonomi resesi.
Nasional
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Akhir-akhir ini Anda tentu kerap mendengarkan istilah resesi baik lewat media sosial, berita, atau di televisi. Menurut OJK, resesi ekonomi diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian yang terdapat pada suatu negara sedang memburuk yang dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, meningkatnya pengangguran, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Seperti yang dilansir dari laman Investopedia, resesi merupakan suatu kondisi yang normal (meskipun terasa tidak menyenangkan) dari suatu siklus bisnis. Resesi dicirikan oleh serangkaian kegagalan bisnis, pertumbuhan produksi yang lambat atau negatif, dan pengangguran yang meningkat.

Meski hal tersebut dapat terjadi, kerugian ekonomi yang disebabkan oleh resesi mungkin bersifat sementara tapi dapat memiliki efek yang besar sampai mengubah kondisi perekonomian. 

Ada beberapa dampak dari resesi ekonomi, yaitu sebagai berikut.

  1. Kondisi ekonomi melambat yang membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan lebih sering terjadi, bahkan pada beberapa perusahaan mungkin akan menutup usahanya dan tidak lagi beroperasi.
  2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung akan menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
  3. Ekonomi yang semakin sulit dapat berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat sehingga masyarakat akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi, seperti menerapkan perencanaan keuangan, mengurangi dan tidak menambah beban pengeluaran seperti utang, hidup sewajarnya, dan atur kembali portofolio investasi Anda. Anda juga perlu untuk terus mencermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan bisa mulai mencoba memanfaatkan peluang yang ada di sekitar Anda yang dapat bernilai ekonomi.