Shrinkflation
Nasional

Tren Istilah: Mengenal Apa itu Shrinkflation

  • Shrinkflation dalam istilah ekonomi lebih biasa dikenal sebagai grocery shrink ray (sinar penyusut produk), deflasi atau package downsizing (penyusutan kemasan).
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Situasi ekonomi di seluruh dunia berangsur-angsur mulai pulih kembali.

Setelah dihantam pandemi yang berkepanjangan, kegiatan ekonomi sudah semakin mendekati normal.

Tapi tak selamanya kegiatan ekonomi berskala besar terus menjadi perhatian seluruh dunia.

Seperti misalnya masalah impor-ekspor, geopolitik antara Rusia-Ukraina dan masih banyak lagi kejadian yang mempengaruhi berbagai barang kebutuhan pokok.

Salah satunya adalah shrinkflation.

Shrinkflation dalam istilah ekonomi lebih biasa dikenal sebagai grocery shrink ray (sinar penyusut produk), deflasi atau package downsizing (penyusutan kemasan).

Hal ini bertujuan untuk mengurangi ukuran atau kuantitas produk yang dijual atau bahkan menurunkan kualitasnya dengan harga yang sama atau bahkan lebih mahal.

"Shrink bukan sebuah fenomena baru. Tapi saat ini sering terjadi karena inflasi tinggi. Shrinkflation menyebabkan perusahaan berjibaku menghadapi tingginya biaya bahan baku, pengemasan, tenaga kerja hingga logistik," ujar para ahli seperti dikutip dari npr.org pada Senin, 22 Agustus 2022.

Praktik ini membuat perusahaan mampu meningkatkan marjin operasional dan profitabilitasnya dengan menurunkan biaya produksi dengan tetap mempertahankan volume penjualan.

Contoh nyatanya ada di beberapa produk seperti kertas toilet, yogurt, kopi hingga keripik jagung.

Di Amerika Serikat sekotak kecil tisu saat ini berisi 60 tisu. Bandingkan dengan beberapa bulan lalu yang jumlahnya 65.

Kemudian untuk yogurt Chobani Flips telah menyusut dari 5,3 ons menjadi 4,5 ons.

Untuk kopi, penyusutan terjadi pada kopi Nescafe Azera Americano dari 100 gram menjadi 90 gram.

Pepsi Co., juga melakukan hal yang sama pada produk makanan ringan Fritos dengan mengubah ukuran pesta (party size) dari 18 ons ke 15,5 ons dengan harga yang sama.

Menurut Edgar Dworsky seorang advokat konsumen dan mantan asisten jaksa agung di Massachusetts mengatakan bahwa shrinkflation datang dalam sebuah gelombang yang besar dan orang-orang di seluruh dunia pelan-pelan mulai terkena gelombang tersebut.

"Shrinkflation menarik bagi produsen karena mereka tahu konsumen akan memperhatikan kenaikan harga namun tidak akan memperhatikan detail kecil seperti berat bersih pada produk. Perusahaan juga menggunakan trik untuk mengalihkan konsumen dari shrinkflation dengan pengemasan yang lebih menarik," ujar Dworsky seperti dikutip dari lama publik yang ia kelola consumeworld.org

Shrinkflation pada dasarnya adalah sebuah bentuk inflasi tersembunyi. Perusahaan menyadari bahwa pelanggan akan selalu melihat pada kenaikan harga, maka dari itu perusahaan pun memilih untuk mengurangi ukurannya.

Mengingat bahwa penyusutan minimal mungkin tidak akan diperhatikan.