Tren Jangka Panjang Bitcoin Masih Sulit Diprediksi Walau Dekati ATH, Ini Sebabnya
- Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 8 Maret 2024 pukul 12.20 WIB, Dalam kurun waktu sepekan terakhir, nilai Bitcoin naik 8,9% dan menempati angka US$67.028 atau setara dengan Rp1,05 miliar dalam asumsi kurs Rp15.723 per-dolar Amerika Serikat (AS) miliar.
Fintech
JAKARTA - Walau aset kripto Bitcoin telah mendekati harga tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH), namun tren jangka panjangnya masih sulit diprediksi.
Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 8 Maret 2024 pukul 12.20 WIB, Dalam kurun waktu sepekan terakhir, nilai Bitcoin naik 8,9% dan menempati angka US$67.028 atau setara dengan Rp1,05 miliar dalam asumsi kurs Rp15.723 per-dolar Amerika Serikat (AS) miliar.
Pencapaian ini mendekati puncak tertinggi yang tercatat pada bulan November 2021. Bitcoin kini memperoleh tempat di puncak harga tertinggi terhadap Rupiah, didorong oleh pertumbuhan pesat pasar Bitcoin secara global.
- Angka Pernikahan di Indonesia Sentuh Titik Terendah
- Segar, Uang Produsen Susu Cimory (CMRY) Melimpah Ruah
- Profil Hanan Supangkat, Bos Rider yang Rumahnya Digeledah KPK
Aditya Wirawan, Country Manager Interim Luno Indonesia, mengatakan bahwa momentum positif di pasar Bitcoin ini sebagian besar didorong oleh sentimen baik setelah otoritas pengawas pasar modal Amerika Serikat, Securities and Exchange Commission (SEC), menyetujui exchange-traded fund (ETF) Bitcoin.
Selain itu, aliran dana yang signifikan masuk ke dalam ETF Bitcoin turut mendorong penguatan Bitcoin. Aditya menegaskan bahwa meskipun pelaksanaan halving Bitcoin dijadwalkan pada bulan April, peristiwa ini tidak selalu diikuti oleh tren harga yang positif. Riwayat kinerja masa lalu tidak selalu menjadi penunjuk kinerja di masa depan.
Perusahaan pemilik Bitcoin terbesar saat ini, MicroStrategy, telah menambahkan 3.000 token Bitcoin senilai US$155 juta (sekitar Rp2,4 triliun) dalam periode antara 15-25 Februari lalu.
Dengan penambahan ini, kepemilikan Bitcoin mereka kini mencapai 193.000 koin. Tindakan ini mencerminkan keyakinan perusahaan besar terhadap potensi pertumbuhan Bitcoin.
- Saham Adaro (ADRO) Menguat Pasca Laporkan Laba Bersih Senilai Rp25,34 Triliun
- Tiket Konser Sum 41 di Jogja Masih Tersedia! Ini Cara Belinya
- IHSG Sesi I Merosot, Saham EXCL hingga MEDC Top Gainers LQ45
Aditya menyebutkan, banyak analis pasar memberikan proyeksi terkait kemungkinan terjadinya koreksi harga setelah tren kenaikan yang signifikan ini. Namun, memprediksi koreksi tersebut menjadi tugas sulit mengingat dinamika pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Faktor-faktor yang memengaruhi harga dan kapitalisasi pasar Bitcoin baru-baru ini, sehingga kepastian mengenai kelangsungan tren kenaikan ini sulit diprediksi.
"Faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan kapitalisasi pasar Bitcoin bisa dibilang hanya baru-baru ini terjadi, sehingga kepastian bahwa tren pergerakan naik ini akan berlangsung selama jangka waktu panjang sangat sulit diprediksi," ujar Aditya melalui riset yang diterima TrenAsia, dikutip Jumat, 8 Maret 2024.
Momentum positif ini, bagaimanapun, perlu diimbangi dengan edukasi. Aditya pun mengimbau para investor untuk terus memperdalam pengetahuan mereka dan membuat keputusan investasi dengan bijak. Mengingat volatilitas aset kripto, penting bagi para investor untuk tidak melebihi batas kemampuan finansial mereka.