Tren Jumlah Penumpang Garuda Mulai Naik
JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan penumpang pada kuartal III-2020. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan penumpang yang tumbuh 17,9% pada September 2020 (month-to-month/mtm). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan tren pertumbuhan penumpang yang meningkat secara konsisten pada kuartal III-2020, tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi perseroan dalam […]
Industri
JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan penumpang pada kuartal III-2020. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan penumpang yang tumbuh 17,9% pada September 2020 (month-to-month/mtm).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan tren pertumbuhan penumpang yang meningkat secara konsisten pada kuartal III-2020, tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi perseroan dalam upaya pemulihan kinerja fundamental di masa pandemi COVID-19.
“Konsistensi tersebut menandakan minat dan confident masyarakat untuk terbang sudah mulai pulih,” kata Irfan dalam siaran pers, Sabtu, 7 November 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain mencatatkan pertumbuhan penumpang, pada September 2020 perseroan juga turut mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo sebesar 40,11% dibandingkan dengan Agustus 2020. Jumlahnya mencapai 15.000 ton angkutan kargo.
Irfan menyebutkan layanan kargo turut berperan penting dalam menunjang capaian kinerja perseroan. Hal ini sejalan dengan pesatnya perkembangan bisnis e-commerce di masa pandemi serta upaya optimalisasi angkutan kargo untuk komoditas ekspor unggulan nasional.
Adapun, pada September 2020 emiten penerbangan ini mengantongi pendapatan sebesar US$1,13 miliar. Jumlah tersebut turut disumbangkan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$917,28 juta. Sedangkan pendapatan dari sektor penerbangan tidak berjadwal adalah sebesar US$46,92 juta.
“Melihat capaian kinerja perusahaan hingga saat ini, kami yakin berbagai upaya pemulihan kinerja yang dilakukan sudah on the track. Kami optimistis kinerja perusahaan pada tiga bulan ke depan akan semakin menunjukan pertumbuhan positif. Khususnya dengan adanya periode libur panjang akhir tahun,” ujarnya. (SKO)