<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Tren Kenaikan Suku Bunga Masih Menekan Rupiah, Kurs Mata Uang Garuda Ditutup Melemah 6 Poin

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 20 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup di posisi Rp15.602,5 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah masih ditekan oleh tren kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral di seluruh dunia sehingga mata uang Garuda pun ditutup melemah 6 poin pada perdagangan hari ini.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 20 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup di posisi Rp15.602,5 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 19 Desember 2022, nilai kurs rupiah menguat tipis 1 poin di level Rp15.596 perdolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini para investor memprediksi bahwa bank-bank sentral, termasuk The Federal Reserve (The Fed), memiliki ruang yang terbatas untuk mempertahankan suku bunga di tengah kondisi inflasi.

"Federal Reserve yang hawkish dan meningkatnya ketegangan geopolitik, telah memberi tekanan dalam beberapa pekan terakhir," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 20 Desember 2022.

Sementara itu, pada pekan lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa pihaknya masih akan etrus mengerek suku bunga meskipun ada potensi resesi di AS, dan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di atas 5%.

Wakil Presiden European Central Bank Luid de Guindos pun menyuarakan bahwa bank sentral Eropa akan terus menaikkan suku bunga demi meredam inflasi dan tidak mempertimbangkan untuk merevisi target inflasi jangka menengahnya sebesar 2%.

Kemudian, Bank Indonesia (BI) pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pekan ini pun diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk mengikuti laju Fed Fund Rate.

Ibrahim berpendapat, pemerintah harus menurunkan tingkat inflasi sesegera mungkin untuk mengantisipasi harga barang yang bergejolak.

"Sebab, ketika pemerintah mampu menurunkan inflasi, maka BI diprediksi tidak akan terlalu agresif untuk menaikkan suku bunga acuan," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Rabu, 21 Desember 2022, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp15.590-Rp15.650 perdolar AS.