<p>Ilustrasi KPR BNI Syariah. / Facebook @BNISyariah</p>
Industri

Tren KPR Syariah Tumbuh, Konvensional Turun

  • JAKARTA – Pembiayaan bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen mencapai Rp86,7 triliun pada Mei 2020. Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), angka tersebut tumbuh sebesar 16,39% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp74,5 triliun. Di samping itu, pada rentang tahun 2014-2018, […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Pembiayaan bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen mencapai Rp86,7 triliun pada Mei 2020.

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), angka tersebut tumbuh sebesar 16,39% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp74,5 triliun.

Di samping itu, pada rentang tahun 2014-2018, perbankan syariah mampu mencatat compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 15%, lebih tinggi dari industri perbankan nasional yang mencatat CAGR sebesar 10%.

Perkembangan positif tersebut dinilai dapat meningkatkan tren kredit pemilikan rumah (KPR) syariah. Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, minat masyarakat semakin besar untuk memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas syariah.

“Terbukti dari pertumbuhan KPR Syariah yang lebih tinggi dibandingkan secara konvensional,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Agustus 2020.

Di samping itu, tren positif KPR Syariah juga ditunjukkan oleh hasil kinerja sejumlah bank syariah. Mandiri Syariah, misalnya, mencatat pembiayaan KPR Syariah tumbuh 11,8% yoy pada semester I 2020. Sementara itu, BNI Syariah juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan KPR sebesar 11,1% yoy menjadi Rp13,81.

Senada, UUS BTN pun mencatat pertumbuhan pembiayaan KPR di segmen nonsubsidi sebesar 12,46% menjadi Rp8,1 triliun per Juli 2020, dan segmen subsidi sebesar 7,3% yoy menjadi Rp 12,32 triliun per Juli 2020.

KPR Konvensional Turun

Menurut riset dari Rumah.com, preferensi responden untuk memilih KPR Syariah pada semester II 2020 meningkat menjadi 35% dari 29% pada semester sebelumnya. Sebaliknya, peminat KPR konvensional mengalami penurunan dari 37% responden pada semester I 2020, menjadi 29% pada semester II 2020.

Bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research di Singapura, survei tersebut dilaksanakan secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun. Sebanyak 1.007 responden mengikuti survei sejak Januari hingga Juni 2020, dari seluruh Indonesia.