Tren Meme Pinjam Dulu Seratus, Begini Etika Ngutang ke Teman
- Beredar di sosial media tren meme “Biar silaturahmi tak putus, pinjam dulu seratus” yang berseliweran dan kerap dijadikan plesetan di momen-momen sehari-hari.
Rumah & Keluarga
JAKARTA - Beredar di sosial media tren meme “Biar silaturahmi tak putus, pinjam dulu seratus” yang berseliweran dan kerap dijadikan plesetan di momen-momen sehari-hari.
Meme ini pada dasarnya digunakan untuk menyindir sekaligus mengomentari fenomena pinjam meminjam uang atau ngutang pada teman dan keengganan untuk mengembalikan hingga teman harus menagih terus menerus.
Penyakit ngutang ke teman dan enggan mengembalikan ini memang kerap dialami oleh banyak orang. Alih-alih mengembalikan tepat waktu, pengutang biasanya malah mengulur-ulur waktu pembayaran utang meskipun telah ditagih. Hal ini membuat sang pemberi utang tidak akan berhenti menagih dan komunikasi atau silaturahmi antar kedua pihak terus terjalin
Tren ‘pinjam dulu seratus’ tampak relate dengan banyak orang karena pinjaman pribadi (pinpri) kerap dijadikan solusi permasalahan keuangan sejak zaman dahulu.
- Bank Jago Jaring Nasabah Ekosistem GOTO Sebesar 35 Persen
- Ditopang Bisnis Data Center, DMAS Kantongi Marketing Sales Rp1,37 Triliun
- McDonald's Sumbang Ribuan Makanan Gratis Pasukan Pertahanan Israel dan Warga Sipil Usai Serangan Hamas
Alih-alih mencari bantuan dengan meminjam uang ke lembaga terkait seperti bank, koperasi, bahkan peer to peer lending (pinjol) orang-orang lebih suka ngutang ke orang-orang terdekat karena dinilai lebih mudah, fleksibel, dan tidak berbunga.
Dikutip dari laman resmi Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) ada alasan-alasan seseorang akhirnya memilih untuk ngutang ke teman diantaranya adalah membutuhkan dana secepatnya, memiliki riwayat kredit yang buruk sehingga sulit mengajukan pinjaman, sedang dalam kondisi susah seperti sakit atau terkena PHK, dan yang paling penting utang ke teman tidak membutuhkan agunan dan tidak berbunga.
Meski begitu, ada resiko-resiko yang patut diwaspadai jika seseorang memutuskan untuk ngutang ke teman salah satunya hubungan pertemanan yang renggang karena pembayaran utang seret.
Anda tentu tidak ingin hubungan pertemanan berkualitas yang Anda miliki harus menjadi renggang hanya karena utang.
Nah berikut ini TrenAsia.com merangkum 5 etika berutang ke teman:
1. Tahu Situasi dan Kondisi
Sebelum memutuskan untuk berutang, pastikan Anda mengetahui kondisi teman Anda. Jangan sampai teman yang baru terkena musibah dan sudah pasti tidak memiliki uang berlebih malah Anda pinjam uangnya.
Ada baiknya, tanyakan terlebih dahulu kondisi teman-teman Anda sebelum meminjam uang.
2. Lunasi Tepat Waktu
Walaupun Anda berutang kepada teman sendiri, bukan berarti tidak ada tenggat waktu untuk melunasinya. Buatlah perjanjian dan komitmen tentang kapan Anda akan melunasi utang tersebut.
Kedua belah pihak harus saling terbuka dan jujur mengenai tenggat waktu ini. Ambil keputusan yang membuat semuanya merasa nyaman.
3. Tidak Boleh Marah Saat Ditagih
Semua orang memiliki kebutuhan hidup masing-masing termasuk teman Anda. Jadi, tidak salah jika teman Anda harus menagih uang yang telah dipinjamkan kepada Anda.
Jika memang Anda juga belum memiliki cukup uang untuk melunasi, komunikasikan hal tersebut baik-baik kepada teman Anda.
4. Pinjamlah Saat Anda Benar-Benar Membutuhkan
Sebelum nekat meminjam uang ke teman, pastikan dahulu alasan peminjaman ini untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak bukan sekedar kebutuhan konsumtif saja.
5. Membuat Perjanjian
Membuat perjanjian utang dengan teman memang tidak ada salahnya terlebih ketika Anda meminjam uang dalam jumlah yang cukup besar.
Pastikan perjanjian yang Anda buat memiliki kekuatan hukum sehingga bisa sewaktu-waktu dipakai apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi.