<p>Karyawati beraktivitas di dekat logo di kantor Halodoc kawasan Kuningan Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>

Tren Pengguna Telemedis Melonjak Sejak Pandemi COVID-19

  • Pemanfaatan teknologi kesehatan/ tech-health mengalami peningkatan semenjak pandemi COVID-19. Ini dibuktikan dengan melonjaknya jumlah pengunduh aplikasi besutan PT Media Dokter Investama (Halodoc) yang meningkat dua kali lipat.

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Author

JAKARTA – Pemanfaatan teknologi kesehatan/ tech-health mengalami peningkatan semenjak pandemi COVID-19. Ini dibuktikan dengan melonjaknya jumlah pengunduh aplikasi besutan PT Media Dokter Investama (Halodoc) yang meningkat dua kali lipat.

Peningkatan itu juga diikuti dengan pertumbuhan di berbagai layanan selama 2020.

CEO & Cofounder Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2019), transaksi layanan konsultasi dokter berbayar meningkat hingga hampir 10 kali lipat.

Capaian itu disusul dengan peningkatan hingga 6 kali dari layanan ‘toko kesehatan’, dan pertumbuhan layanan ‘buat janji’ yang mencapai 3 kali.

“Pertumbuhan positif Halodoc pada 2020 tidak lepas dari keandalan ekosistem teknologi kami dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya,” kata Jonathan, Senin 1 Maret 2021.

Selain itu, lanjutnya, kolaborasi lintas sektor dan dukungan pemerintah juga membuat Halodoc semakin optimistis untuk menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas lagi melalui berbagai inovasi yang akan terus dikembangkan pada 2021.

“Ini menjadi wujud nyata dari komitmen kami dalam memudahkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia melalui teknologi,” imbuhnya.

Chief Marketing Officer Halodoc Dionisius Nathaniel mengatakan hasil pengamatan Halodoc selama pandemi COVID-19 menunjukkan secara jenis kelamin,  proporsi pengguna Halodoc yang didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Di sisi lain, adanya perbedaan perilaku antara pengguna laki-laki dan perempuan dalam memanfaatkan layanan di platform Halodoc.

Dionisius mengatakan, dari data tersebut pengguna laki-laki juga memanfaatkan layanan Chat Dokter untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak.

“Dominasi perempuan ini yang juga yang mendasari kami mengeluarkan banyak fitur yang fokus kepada perempuan seperti kalender menstruasi yang dirilis pada Oktober 1 Siaran Pers 2020, dan diikuti dengan fitur kalender kehamilan di awal  2021,” kata Dionisius.

Kesehatan Jiwa dan Hewan
Petugas memberikan vaksin untuk persiapan operasi sterilisasi kucing di Klinik Hewan, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 21 September 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Dalam hal ini, dia juga memaparkan, layanan kesehatan jiwa berhasil meraih posisi layanan paling banyak digunakan kelima selama 2020 meskipun, layanan itu baru diluncurkan pada Juni 2020.

Untuk layanan kesehatan hewan yang diluncurkan pada akhir Oktober, telah mendapatkan animo tinggi dari masyarakat dengan jumlah ribuan konsultasi di bulan pertama.

Tak hanya itu, masyarakat Indonesia juga senantiasa hidup dengan lebih sehat dengan kunjungan ke artikel kesehatan Halodoc menunjukkan peningkatan hingga 2 kali. Serta, mengonsumsi lebih banyak suplemen/ vitamin dengan pertumbuhan pembelian kategori ini mencapai 4 kali.

“Dengan berbagai inovasi yang dilakukan selama 2020, Halodoc mendapatkan pengakuan global di antaranya terdaftar sebagai satu-satunya start up kesehatan asal Indonesia, bahkan Asia Tenggara, yang masuk dalam daftar bergengsi 2020 CB Insight 150. Selain itu, Halodoc juga dinobatkan oleh Usaria dan UX Alliance sebagai aplikasi paling ramah pengguna (UX) kedua di antara 47 aplikasi dari 17 negara,” imbuhnya.

Adapun, sebagai informasi, sejak tahun pandemi 2020, Halodoc terus konsisten dalam berinovasi. Terdapat puluhan inovasi yang diluncurkan selama pandemi berlangsung, salah satunya adalah pelopor penyedia layanan Tes COVID-19 Drive Thru.

Diluncurkan pertama kali pada April 2020 di Kemayoran dengan menawarkan tes COVID-19 rapid antibodi, kini layanan telah ada di 20 lokasi yang tersebar di 11 kota dan menawarkan berbagai jenis tes COVID-19 seperti swab antigen, PCR, dan rapid antibodi.

Hingga Februari 2021, layanan drive thru Halodoc telah memfasilitasi lebih dari 600.000 tes COVID-19 dengan swab antigen sebagai jenis tes paling diminati masyarakat kendati kemunculannya terbilang paling akhir dibanding tiga jenis tes COVID-19 lainnya (rapid antibodi, PCR, serologi). (SKO)