Tren Penjualan Properti Secara Online Bakal Lebih Ramai
Meski banyak pengembang yang kesulitan memasarkan produk, tetapi ada sejumlah proyek yang menyiratkan optimisme pada masa pandemi.
Industri
JAKARTA – Konsultan properti memprediksi tren penjualan properti secara online bakal semakin ramai saat new normal setelah pandemi COVID-19.
Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan pasar digital dinilai tidak hanya digunakan untuk sektor ritel. Penjualan properti juga bakal lebih semarak di dunia maya.
“Dari sisi developer akan mengganti strategi penjualan. Dari yang awalnya lebih banyak fokus secara offline, diganti dengan lebih banyak secara online,” ujarnya dilansir Antara, Rabu, 8 Juli 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu, ujar dia, para pengembang juga diprediksi bakal lebih banyak menggunakan iklan dalam pencegahan COVID-19. Misalnya, pemberitahuan kepada pengunjung dan karyawan agar harus mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung ke loksai proyek atau galeri pemasaran atau unit pamer.
Sejumlah strategi penjualan yang bisa digunakan dalam memasarkan proyek properti dalam teknologi digital. Misalnya, dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR).
Mengenai dampak pandemi terhadap kinerja penjualan rumah hunian, Ferry berpendapat akan ada sedikit penyesuaian harga jual setelah tertahan pada kuartal sebelumnya. Dampak pandemi juga membuat cara bayar yang lebih meringankan seperti memperpanjang tenor cicilan atau menghilangkan uang muka.
Sementara dari sisi konsumen, sambungnya, mayoritas orang yang membeli properti residensial saat ini dinilai adalah investor. Mereka diperkirakan bakal menahan pembelian karena harus mengalokasikan dana untuk keperluan lain yang lebih penting saat ini.
“Kemungkinan besar pasar apartemen baru akan pulih tahun depan sesuai dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan membaik di tahun depan apabila pandemi berakhir,” paparnya.
Peluang di Tengah Pandemi
Meski banyak pengembang yang kesulitan memasarkan produk, tetapi ada sejumlah proyek yang menyiratkan optimisme pada masa pandemi.
Sejumlah proyek properti yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) di wilayah sub-urban mengalami lonjakan penjualan sejak April 2020.
Direktur Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya mengatakan pandemi COVID-19 telah mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih aset properti.
“Setelah adanya pandemi COVID-19 ini ternyata minat konsumen terhadap properti yang bernuansa alam, kawasan hijau di sub-urban semakin tinggi. Penjualan hampir semua proyek properti APL di kawasan sub-urban meningkat sejak April 2020,” kata Agung.
Agung mencontoh salah satu proyek properti APL yang sesuai kriteria tersebut adalah Podomoro Golf View. Proyek ini dekat dengan jalan tol Jagorawi dan LRT jalur Cibubur-Jakarta. Selain itu, proyek tersebut juga didukung infrastruktur teknologi informasi sehingga mempermudah akses komunikasi. (SKO)