Ilustrasi Internet of Things.
Tekno

Tren Ponsel 5G Melesat, Melejit 77 Persen Quartal 1 2024

  • Pertumbuhan yang signifikan ini terutama didorong peningkatan permintaan ponsel 5G kelas menengah dengan harga yang terjangkau, berkisar antara Rp3,2 juta hingga Rp6,4 juta.
Tekno
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA -  Berdasarkan data terbaru dari Counterpoint Research, industri ponsel 5G di Indonesia mencatat pertumbuhan mengesankan, melonjak sebesar 77% pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Hal ini menunjukkan adopsi yang semakin besar terhadap teknologi 5G di pasar ponsel Indonesia.

Pertumbuhan yang signifikan ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan ponsel 5G kelas menengah dengan harga yang terjangkau, berkisar antara Rp3,2 juta hingga Rp6,4 juta. 

Konsumen di Indonesia semakin tertarik untuk beralih ke ponsel 5G karena kecepatan internet yang lebih tinggi dan kemampuan untuk menangani aplikasi dan konten digital yang lebih canggih.

Tidak hanya itu, secara keseluruhan, industri ponsel pintar Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 4% pada kuartal pertama tahun 2024.

Peluncuran berbagai ponsel baru menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024 turut mendorong pertumbuhan ini.

Konsumen berbondong-bondong untuk mengganti atau meningkatkan perangkat mereka sebelum perayaan Idul Fitri bulan Kemarin.

"Konsumen Indonesia memang sudah biasa meningkatkan pengeluaran mereka selama bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri berikutnya. Ini juga termasuk meningkatkan smartphone mereka," terang Analis Senior Counterpoint, Febriman Abdillah, dilansir Antara, Senin, 13 Mei 2024.

Pasar ponsel Indonesia pada kuartal pertama 2024 menunjukkan dinamika yang menarik dengan dominasi Vivo dan pertumbuhan pesat Xiaomi. 

Vivo mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pangsa 19,2%, didorong oleh kesuksesan seri Y dan strategi distribusi agresif merek tersebut.

Sementara itu, Xiaomi mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan pangsa pasar 18,6% dan pertumbuhan tahunan sebesar 55%, terutama berkat popularitas ponsel entry-level mereka.

Oppo dan Samsung, yang berada di peringkat ketiga dan keempat, menunjukkan sedikit penurunan pangsa pasar karena fokus pada ponsel entry-level.

Sementara itu Realme berada diperingkat kelima dengan pangsa 9,8% dan tetap menjadi pemain signifikan dalam pasar ponsel di Indonesia.

Tren permintaan yang meningkat untuk ponsel kelas menengah 5G seiring diketahui terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Segmen itu kami lihat bakal terus berlanjut untuk bertumbuh, berkaca dari peningkatan makro ekonomi di negara ini” tambah Abdillah.

Hal tersebut menunjukkan peluang bagi vendor untuk terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem kamera yang lebih canggih guna menarik konsumen. 

Dengan kompetisi yang semakin ketat, kemampuan untuk merespons tren pasar dan keinginan konsumen akan menjadi kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar di Indonesia.

Vendor ponsel yang ingin tetap bersaing di pasar Indonesia harus fokus pada inovasi produk dan strategi pemasaran yang tepat guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks.

Dengan adanya tren positif ini, diharapkan pertumbuhan industri ponsel Indonesia akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, menandai pergeseran signifikan menuju teknologi 5G di negara ini.