<p>Tampak Logo APL di area komplek Agung Podomoro Land, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Tren Rumah Tapak Naik, Agung Podomoro Raup Marketing Sales Rp610 Miliar

  • JAKARTA – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) meraup marketing sales atau pra-penjualan mencapai Rp610 miliar (di luar pajak pertambahan nilai/PPN) sampai dengan Juli 2020. Perolehan ini ditopang oleh produk rumah tapak (landed house). Direktur Pemasaran Agung Podomoro Group Agung Wirajaya mengatakan produk properti rumah tapak menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan yang lainnya. […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) meraup marketing sales atau pra-penjualan mencapai Rp610 miliar (di luar pajak pertambahan nilai/PPN) sampai dengan Juli 2020. Perolehan ini ditopang oleh produk rumah tapak (landed house).

Direktur Pemasaran Agung Podomoro Group Agung Wirajaya mengatakan produk properti rumah tapak menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan yang lainnya. Dengan ini, perseroan optimistis dapat mencapai target marketing sales sebesar Rp1,2 triliun di tahun 2020.

“Sekarang orang lebih concern dan lebih memilih rumah tapak dibandingkan dengan produk-produk properti lainnya. Kami melihat ini (rumah tapak) trennya membaik,” kata Agung dalam paparan publik secara virtual di Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020.

Pada semester I-2020, perusahaan properti ini mengantongi marketing sales sebesar Rp531,8 miliar. Perolehan itu didukung oleh beberapa proyek rumah tapak unggulan. Misalnya, Podomoro Golf View sebesar Rp173,9 miliar dan Podomoro Park Bandung sebesar Rp162,8 miliar.

Kemudian, City Deli Medan sebesar Rp55,8 miliar, Borneo Bay City Balikpapan sebesar Rp30,8 miliar, Orchard Park Batam sebesar Rp26,6 miliar, Vimala Hills sebesar Rp23,3 miliar dan proyek-proyek lainnya sebesar Rp58,5 miliar.

Pendapatan APLN Capai Rp1,72 Triliun

Menurut laporan keuangan, pendapatan Agung Podomoro surut 12,01% (year on year/yoy). Pada semester pertama tahun ini, perseroan hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp1,72 triliun.

Sementara di periode yang sama tahun lalu, perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp1,95 triliun. Adapun, laba kotor tercatat sebesar Rp850,4 miliar dan laba bersih sebesar Rp116,7 miliar.

Dalam paparan publik itu, perseroan juga membeberkan tingkat okupansi pusat perbelanjaan maupun hotel miliknya. Rata-rata okupansi pusat perbelanjaan membaik selama semester pertama tahun 2020.

Misalnya, Central Park sebesar 96%, Neo Soho sebesar 85%, Emporium Pluit sebesar 96%, Kuningan City sebesar 72%, Festival Citilink sebesar 79%, Baywalk sebesar 71%, dan Senayan City sebesar 94%.

Sedangkan, tingkat okupansi hotel selama semester I-2020 antara lain Indigo Hotel sebesar 27%, Pullman Vimala sebesar 36%, Amaris Thamrin City sebesar 28%, BnB Kelapa Gading sebesar 47%, dan Harris Bandung sebesar 28%, dan POP! Festival Citilink Bandung sebesar 24%. (SKO)