Tren Video What I Eat in a Day Bikin Khawatir, Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan?
Rumah & Keluarga

Tren Video What I Eat in a Day Bikin Khawatir, Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan?

  • Para profesional kesehatan semakin prihatin atas berbagai video bertema What I Eat in a Day, benarkah berbahaya?

Rumah & Keluarga

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Para profesional kesehatan semakin prihatin atas berbagai video bertema What I Eat in a Day yang diposting oleh kaum muda sebagai contoh bagaimana mereka harus mengatur pola makan mereka.

Video What I Eat in a Day ini sering diposting oleh influencer media sosial dan kerap muncul di TikTok, Instagram, atau YouTube yang biasanya dimaksudkan untuk menginspirasi.

Akan tetapi, seperti yang dilansir Trenasia dari Healthline pada Jumat, 27 Oktober 2023 para dokter dan ahli gizi mengatakan banyak dari video klip tersebut mempromosikan kebiasaan makan yang tidak sehat. Seorang manajer komunikasi National Eating Disorders Association, Chelsea Kronengold mengatakan bahwa banyak dari video tersebut mempromosikan budaya diet dan perilaku makan yang tidak teratur. Saat menonton video tersebut, orang-orang mungkin merasa minder dan cemas tentang apa yang mereka makan dalam sehari, dibandingkan dengan video yang sudah dikurasi tersebut.

Para penonton mungkin akan menjadi terpaku pada apa yang mereka makan dan konten-konten tersebut dapat melanggengkan perilaku makan yang tidak teratur seperti pembatasan dan ortoreksia, yang merupakan obsesi tidak sehat terhadap makanan sehat.

Sedangkan menurut Allison Chase, seorang psikolog dan direktur klinis regional di Eating Recovery Center mengatakan bahwa video What I Eat in a Day dapat membuat penonton jadi memiliki ekspektasi yang tidak realistis dan menyebabkan perilaku yang tidak teratur.

Efek Konten What I Eat in a Day pada Pikiran dan Tubuh

Efek konten What I Eat in a Day pada pikiran dan tubuh

Allison Chase mencatat bahwa target audiens biasanya belum bisa berpikir sepenuhnya. Pemirsa mungkin berpikir, jika content creator memiliki tubuh yang diinginkan pengguna dan melihat apa yang mereka makan, maka pemirsa juga akan mencontoh perilaku makan dari content creator tersebut dengan harapan dapat terlihat seperti kreator.

Akan tetapi, hal itu bukanlah cara yang sehat atau realistis untuk mencapai tujuan yang mungkin sangat tidak realistis. Hal ini karena apa yang sesuai dengan kebutuhan satu tubuh, belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh lainnya.

Tubuh manusia adalah seperti mesin yang kompleks. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari apa yang dibutuhkan untuk kesehatan dan kesejahteraan tubuh sendiri.

Selain itu, konten-konten ini juga bisa sangat berbahaya ketika orang-orang mulai mengirimkan saran untuk membatasi kalori secara berlebihan atau bahkan menghapus kelompok makanan tertentu, atau menggunakan suplemen atau pil. 

Perilaku ekstrem atau tindakan cepat dapat membahayakan kesehatan seseorang dan menyebabkan pola makan yang tidak teratur. Padahal, setiap perubahan pola makan besar harus diarahkan dan diawasi oleh dokter atau ahli gizi. 

Seorang psikiater nutrisi, Uma Naidoo mengatakan bahwa video What I Eat in a Day dapat memicu kondisi kesehatan mental seperti makan secara emosional, anoreksia, bulimia, PTSD, dan ortoreksia. Hal yang menyedihkan adalah hanya sedikit yang menyadari betapa besar dampaknya hal ini terhadap kesehatan mental.

Apa yang Harus Diketahui dan Dilakukan Orang Tua

Beberapa ahli memang mengatakan bahwa tidak semua video tentang makanan itu berbahaya untuk kesehatan. Beberapa konten memiliki ide bagus tentang bagaimana memasukkan lebih banyak sayuran, serat, lemak baik, protein, dan makanan sehat utuh ke dalam makanan.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan mengatakan bahwa orang tua harus menjadi teladan dan melibatkan anak-anak ketika mereka belanja bahan makanan dan menyiapkan makanan. Orang tua juga bisa mencari nasihat mengenai nutrisi dari ahli gizi terdaftar dan mendidik anak-anak untuk melakukan hal yang sama, karena jika tidak mungkin anak-anak justru lebih menuruti nasihat yang ada di media sosial.